Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Relawan Jokowi Nilai Pola Pikir Rocky Gerung Delusif Bermotif Kebencian

Mediaindonesia.com
17/10/2021 18:28
Relawan Jokowi Nilai Pola Pikir Rocky Gerung Delusif Bermotif Kebencian
Rocky Gerung(Dok MI/ Rommy Pujianto)

KETUA Relawan Jokowi Mania (JoMan  Imanuel Ebenezer mengkritik pernyataan Rocky Gerung yang menyebut kelompok milenial akan menolak Ketua DPR Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024. Pasalnya, kata Imanuel,  pendapat Rocky tanpa dibekali argumentasi fakta hanya opini semata. 

Misalnya hasil survei lembaga yang terpercaya menyebut sekian persen Ganjar ditolak kaum milenial. "Ini kan tidak ada. Tidak ada argumentasi dia yang dibekali fakta bahwa Ganjar dan Puan ditolak milenial. Harusnya sekelas beliau punya modal fakta. Kalau dia berbicara atas nama milenial, dia sudah orang tua bahkan terlalu tua untuk berkumpul dengan milenial," tegas pria karib disapa Noel itu, Minggu (17/10).

Ia menambahkan, opini yang diutarakan Rocky itu sebagai bentuk pola pikir sinisme dan mental kolonialisme yang semata ingin memaksakan pendapatnya serta menjajah pikiran orang lain. Asal bicara dan berbeda karena lebih didasari motif kebencian. Menurut aktivis 98 ini, ada sejumlah faktor kenapa Rocki gemar sinisme. Pertama kata Noel, Rocky tipikal manusia antisosial yang senang dengan kesendirian. Kedua lanjut Noel, dari kesendirian itu, muncul rasa amarah terhadap lingkungan dan sekeliling. " Dari krisis kepercayaan karena trauma masa lalu akhirnya menjadi delusi politik. Seperti itulah yang terjadi pada Rocky," tandas Noel.

Ia mengungkapkan perilaku delusi politik inilah yang melahirkan perilaku kolonialisme pemikiran atau karakter  menjajah pemikiran  tanpa dibekali fakta yang akurat.  Menyoal targetnya, Noel menyebut hanya untuk menarik perhatian. Salah satu indikator orang yang delusi politik adalah butuh pengakuan dan perhatian. "Pernyataan Rocki itu memenuhi syarat sebagai delusi politik," tandasnya.

Sebelumnya Rocky menilai upaya menaikkan elektabilitas Ganjar ataupun Puan adalah hal yang konyol. Sebab, kaum milenial ingin sosok calon presiden yang concern pada gender equality hingga demokrasi. "Jadi konyol kita berupaya menaikkan elektabilitas Ganjar, padahal bagi milenial itu orang bodoh. Demikian juga Puan. Sama, mereka anggap ini orang nggak ngerti new grammar of world's politic adalah gender equality, democracy, human rights," tandasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya