Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
PARTAI-PARTAI yang ada di parlemen mulai menunjukkan sinyal kesepakatan terkait jadwal pelaksanaan Pemilu serentak 2024 sesuai rekomendasi pemerintah pada 15 Mei mendantang. Wakil Ketua DPR dari Fraksi Golkar Lodewijk F Paulus menjelaskan partainya telah melaksanakan rapat pleno untuk menentukan sikap terkait jadwal pelaksanaan Pemilu serentak 2024.
"Masing-masing fraksi akan mensimulasikan ini dengan masukan dari pemerintah. Golkar sudah simulasikan itu sehingga melalui pleno kami sepakat dengan pemerintah di tanggal 15 Mei," ungkap Lodewijk di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/10).
Lodewijk menuturkan, DPR juga akan meminta kepada penyelenggara dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan simulasi pelaksanaan Pemilu serentak 15 Mei. KPU dianggap masih memiliki waktu yang cukup untuk menyiapkan pelaksanaan Pilkada Serentak pada November 2024 setelah selesai melaksanakan Pileg dan Pilpres di bulan Mei.
"Ada waktulah bagi KPU untuk menyiapkan diri setelah Pileg dan Pilpres dan siap untuk menghadapi Pilkada Nasional 29 November 2024 nanti," ungkapnya.
Lodewijk menuturkan, fraksi-fraksi yang ada di parlemen khususnya Komisi II akan melakukan lobi-lobi politik untuk meraih suara mayoritas fraksi terkait rekomendasi jadwal Pemilu serentak 2024 dari pemerintah. DPR juga akan melakukan pendekatan kepada KPU agar kesepakatan jadwal Pemilu 2024 dapat segera ditentukan.
Baca juga : Penyandang Disabilitas Dapat Hak Setara Dalam Pemilu
"Sehingga diharapkan ada kesepakatan dari usulan pemerintah pada tanggal 15 Mei sebagai hari pencoblosan untuk Pemilu yakni Pileg dan Pilpres," tuturnya.
Selain Golkar, Partai NasDem dan Gerindra juga sudah menyatakan sikapnya untuk mendukung usulan pemerintah terkait jadwal pelaksanaan Pemilu pada 15 Mei. Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan pemungutan suara pada 15 Mei berpengaruh positif terhadap efektifitas dan efisiensi Pemilu 2024.
"Setelah melalui berbagai pertimbangan dan kajian yang mendalam, kami mendukung usulan pemerintah terkait dengan waktu pelaksanaan Pemilu tanggal 15 Mei," ujarnya.
Sufmi menjelaskan, seluruh tahapan Pemilu harus dipastikan dapat berjalan dengan baik. Namun demikian, lanjut Dasco, kebutuhan anggaran juga perlu diperhatikan, mengingat porsi anggaran negara untuk Pemilu yang memang terbatas.
"Jadi, kalau toh pencoblosan Pemilu tanggal 15 Mei 2024 ini disepakati, maka pelaksanaan waktu kampanye baik Pileg maupun Pilkada relatif pendek. Sehingga diharapkan kebutuhan Pemilu dapat lebih efisien dan tidak terlalu membebani anggaran negara," tegas Dasco. (OL-7)
Iffa Rosita menegaskan pentingnya implementasi pedoman ini sebagai bentuk komitmen kelembagaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan bebas dari kekerasan seksual.
Saat ini fokus menyusun dokumen brief policy yang akan memuat sejumlah poin evaluasi dan catatan penting dari pengalaman penyelenggaraan pemilu dan pilkada sebelumnya.
Betty menjelaskan saat ini belum ada pembahasan khusus antara KPU dan semua pemangku kepentingan pemilu terkait e-voting.
Netralitas ASN merupakan salah satu isu krusial yang harus ditangani dengan penuh komitmen dan kokohnya peran Kemendagri dalam menangani permasalahan tersebut.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) RI akan segera memperbaharui dinamika perubahan data pemilih pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait pemisahan jadwal pemilu nasional dan pemilu daerah.
KPU Mochammad Afifuddin mengapresiasi Mahkamah Konstitusi (MK) yang memutuskan untuk memisahkan pemilu tingkat nasional dan lokal mulai 2029.
Partai NasDem menyatakan komitmennya untuk membuka ruang bagi generasi muda dalam dunia politik.
Pidato Surya Paloh di Rakernas NasDem jadi peringatan keras bagi partai politik soal pentingnya oposisi dan etika dalam berebut kekuasaan.
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menyuarakan pentingnya memaknai anugerah besar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Jika pemerintah benar, maka PDIP akan mendukung dan melakukan program tersebut. Namun, jika kurang benar, maka PDIP akan memberikan alternatif solusi
Terpilihnya Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) periode 2025-2030 menghambat regenerasi di tubuh partai
menolak keras wacana pengembalian sistem Pilkada dari pemilihan langsung menjadi pemilihan oleh DPRD karena ancam iklim demokrasi dan suburkan oligarki politik
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved