Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KETUA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyebut sistem jual beli jabatan masih menjadi masalah di daerah. Pejabat daerah yang berkuasa biasanya bakal memanfaatkan jabatannya untuk mencari uang dengan jual beli jabatan.
Firli bahkan sampai menganalogikan pejabat yang menjual beli jabatan di daerah dengan tukang peras. Pejabat yang melakukan jual beli jabatan juga biasanya tidak malu untuk minta duit ke bawahannya.
"Kalau ada suatu jabatan yang dianggap penyelenggara negara bahwa yang bersangkutan layak atau tidak, maka bisa terjadi pemerasan. Dengan kalimat 'apakah anda masih ingin bertahan dijabatan tersebut? kalau mau bertahan maka anda harus bayar sekian, kalau tidak harus diganti'," kata Firli di Jakarta, Jumat, 17 September 2021.
Baca juga: Mahfud MD: Banyak Kasus TPPU, Namun Penindakan Relatif Minim
Firli mengatakan permainan amis ini terjadi karena pejabat yang menjual beli jabatan integritas antikorupsinya rendah. Pejabat seperti itu biasanya tidak memikirkan rakyat saat menduduki tahta.
"Seketika seorang penyelenggara negara atau kepala daerah baru saja dilantik, maka dia akan berpikir siapa saja yang akan jadi tim sukses dan yang bukan," ujar Firli.
Firli menyebut tindakan jual beli jabatan biasanya masuk dalam kategori suap dan gratifikasi. Pejabat negara dilarang menerima suap dalam bentuk apapun karena bisa merusak daerah dan harapan rakyat.
"Suap ini tentu harus dipenuhi dan dimaknai adanya pertemuan dengan penerima dan pemberi tidak hanya fisik tapi alam pikiran. Karena tidak akan pernah terjadi suap apabila bertemunya alam pikiran penerima dan pemberi," ujar Firli.
Lalu, masalah gratifikasi dalam jual beli jabatan biasa terjadi karena ada kaitan *erat *antara pemberi dengan penerima. Pemberian gratifikasi ke pejabat untuk sebuah kursi biasanya dilakukan untuk menghilangkan embel-embel suap dalam istilah minta tolong.
"Pemberi juga sadar dia memberi gratifikasi kepada para penerima bahwa ada kaitan dengan jabatan dan kewenangan yang dimiliki penerima gratifikasi," tutur Firli. (Medcom.id/OL-4)
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyebut penangkapan terhadap Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo terkait dengan dugaan suap.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo terlibat kasus suap dalam pengadaan barang dan jasa serta jabatan.
Informasi itu diperoleh penyisik KPK saat memeriksa tiga saksi terkait kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa, serta lelang jabatan di Bekasi.
Delapan saksi akan diminta keterangan mengenai kasus dugaan jual beli jabatan di Pemerintah KabupatenProbolinggo.
Budi menjelaskan bahwa JPU KPK akan mencermati keterangan saksi di persidangan.
PENGACARA mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, Ian Iskandar membantah tudingan kliennya yang disebut membocorkan operasi tangkap tangan (OTT) Harun Masiku
Novel meyakini ada maksud lain dari penyebaran informasi dari Firli meski melalui media massa. KPK didesak mengungkap kemungkinan Firli melakukan perintangan penyidikan.
MANTAN Penyidik KPK Novel Baswedan menilai keterangan saksi Rossa Purbo Bekti soal Firli Bahuri membocorkan informasi OTT kasus suap PAW penting ditindaklanjuti.
Firli membocorkan OTT saat penyelidik tengah menginterogasi sejumlah orang pada 8 Januari 2025.
Jokowi dan Hun Sen membahas dan menjajaki peluang-peluang kerja sama perdagangan antara Jakarta dan Phnom Penh, termasuk perdagangan di bidang militer.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved