Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
JAKSA Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan pemeriksaan terhadap lima orang saksi. Itu terkait perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam penyelenggaraan pembiayaan ekspor nasional oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
"Saksi-saksi yang diperiksa antara lain IS selaku Komite Pembiayaan IV pada LPEI, diperiksa terkait pemberian fasilitas kredit pada Kemilau Kemas Timur. Lalu, PT Borneo Walet Indonesia, PT Jasa Mulys Indonesia dan PT Mulia Walet Indonesia," ungkap Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejagung Leonard Ebenezer Simanjuntak, Jumat (20/8).
Lebih lanjut, dia mengatakan saksi kedua adalah SYR selaku Relationship Manager pada LPEI. Adapun yang bersangkutan diperiksa terkait pemberian fasilitas kredit pada Mulya Walet Indonesia pada 2014-2017 dan Borneo Walet Indonesia pada 2018.
Baca juga: Kejagung Usut Korupsi di LPEI terkait Pembiayaan Ekspor
Kemudian, PZ diperiksa terkait penilaian aset debitur LPEI, yakni PT Kemilau Kemas Timur. Saksi berikutnya W dan rekan selaku akuntan publik pada kantor akuntan publik W dan rekan. Untuk W diperiksa terkait penilaian laporan keuangan debitur LPEI.
"DSD selaku Kepala Divisi ARD pada LPEI, diperiksa pemberian fasilitas kredit pada Kemilau Kemas Timur pada 2016. Lalu, PT Borneo Walet Indonesia pada 2018, PT Jasa Mulya Indonesia pada 2015-2018 dan PT Mulia Walet Indonesia pada 2016-2017," jelas Leonard.
Menurutnya, pemeriksaan kelima orang saksi untuk memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan kasus. "Pemeriksaan para saksi juga guna menemukan fakta hukum tentang tindak pidana korupsi yang terjadi dalam penyelenggaraan pembiayaan ekspor nasional oleh LPEI," imbuhnya.
Sebelumnya, Kejagung juga memeriksa dua orang saksi, yakni Raharjo Adisusanto (RA) dan Arif Setiawan (AS). RA adalah Direktur Pelaksana III Departemen Divisi Usaha Kecil Menengah (UKM) LPEI pada 2016-2018.
Baca juga: Merasa Diabaikan, Moeldoko Siap Polisikan ICW
Dalam penyidikan kali ini, RA juga diperiksa sebagai Komisaris Independen PT Asuransi Ertiga Internasional Indonesia. Sedangkan, AS diperiksa selaku Direktur Pelaksana IV 2014-2018 di LPEI. Keduanya diperiksa terkait pemberian fasilitas kredit PT Walet Group dan PT Kemilau Kemas Timur.
Terkait kasus ini, Jampidsus melakukan penyidikan dugaan korupsi di LPEI setelah penerbitan Sprindik 13/F.2/Fd/0/2021 pada akhir Juni 2021. Terkait pengungkapan kasus tersebut, tim penyidikan di Jampidsus mulai melakukan serangkaian pemeriksaan saksi sejak Juni 2021.
Korupsi LPEI diduga merugikan negara hingga Rp4,7 triliun. Penyebabnya ialah penyimpangan dalam pemberian fasilitas kredit ke sejumlah perusahaan.(OL-11)
Selain materi Pembinaan Karakter, peserta Saksi juga dibekali dengan materi terkait bahaya narkoba, pengenalan hewan reptil, dan juga penanganan pertolongan pertama pada kecelakaan.
Saleh dalam keterangannya menuturkan bahwa banyak warga Pamekasan yang meninggal dan meranta.
Sementara Pihak Terkait (Paslon Nomor Urut 02 Markus–Yus Derahman) menghadirkan Alya Damayanti, Chairil Mading, dan Fitria Anita.
SEBANYAK empat saksi kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR mangkir saat dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (30/1).
Tessa mengatakan, keterangan Dina penting untuk kebutuhan pemberkasan kasus. Karena tidak hadir, penyidik akan melakukan penjemputan paksa terhadapnya.
Pemanggilan beberapa pekerja Pertamina Patra Niaga oleh KPK pada kasus dugaan korupsi digitalisasi SPBU adalah sebagai saksi.
Prediksi saya pribadi ini (perang Iran-Israel) tentu akan berdampak kepada industri-industri yang ekspor ke luar negeri.
Keberhasilan Lile Chocolate mengekspor produk cokelat balado ke Singapura menjadi salah satu contoh nyata dari semangat inovasi UMKM Padang.
Prinsip keberlanjutan kini menjadi landasan dalam strategi perluasan ekspor dan penguatan pelaku usaha domestik.
Desa Sejahtera Astra Pandeglang melepas ekspor perdana 5.000 ekor ikan mas sinyonya ke Vietnam, Minggu (31/5) pekan lalu.
PADA April 2025, kinerja ekspor Indonesia mengalami penurunan cukup tajam secara bulanan (month to month), meskipun secara tahunan masih mencatatkan pertumbuhan.
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved