Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DIREKTUR Eksekutif Center for Social Political Economic and Law Studies (CESPELS) dan juga dosen Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun, mengatakan jika mencermati profil Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono maka bisa dikategorikan memenuhi syarat untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI.
Apalagi Laksamana Yudo Margono meniti karier dengan pendidikan militer terbaik. "Semuanya beliau ikuti dan segudang pengalaman karier yang strategis," ujar Ubedilah Badrun di Jakarta, Kamis (12/8).
Adapun di antara kariwr militer yang pernah dirintisnya yakni menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I. Selain itu, Laksamana Yudo Margono juga sebagai sosok yang memberi perhatian serius pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) TNI AL.
Oleh karena itu, Ubedilah meminta Presiden Jokowi untuk tidak perlu bingung mengajukan calon Panglima TNI untuk meminta persetujuan DPR.
"Pergantian panglima TNI itu hal biasa dan sudah rutin terjadi karena TNI memiliki mekanisme sirkulasi elit yang sudah mapan dan tinggal diikuti saja," papar analis sosial politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini.
Tetapi, sambung Ubedilah, karena posisi Panglima TNI sangat strategis, maka seringkali muncul beragam tafsir politik dan kepentingan. Mereka mencoba untuk merubah mekanisme sirkulasi panglima yang sudah mapan itu melalui lobi-lobi politik yang kadang dalam perspektif kenegaraan itu merusak marwah institusi TNI.
"Mekanisme sirkulasi elite TNI yang saya maksud adalah menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 yang menyebutkan bahwa Panglima TNI dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi aktif dari setiap matra angkatan," jelasnya.
Karena itu, lanjut Ubedilah, Panglima TNI biasanya dijabat secara bergilir oleh tiap perwira dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Adapun, pengangkatan tersebut bersifat kultural, bukan struktural. "Oleh karena itu jika merujuk ketentuan itu maka pergantian panglima TNI November mendatang memang giliran Kepala Staf Angkatan Laut," katanya.
"Saya termasuk meyakini bahwa siapapun Kepala Staf di TNI mereka adalah kader terbaik di matra nya. Karena TNI adalah salah satu institusi yang kaderisasinya jelas dan terbaik di Indonesia. Jadi tidak perlu melakukan loby loby politik atau langkah-langkah yang menunjukan semacam political imaging (pencitraan politik) untuk berebut menjadi panglima," paparnya.
Ubedilah menegaskan, dalam penentuan Panglima TNI maka Presiden mesti menggunakan logika undang-undang dengan memperhatikan profesionalitas, integritas, loyalitas dan track record calon panglima. Oleh karena itu, Presiden tidak perlu bingung dan para kepala staf beserta keluarganya juga tidak perlu melakukan lobi politik.
"Tentang perlunya persetujuan DPR juga tidak perlu dikhawatirkan karena DPR kan memang saat ini hanya sebagai stempel pemerintah karena lebih dari 80% anggota DPR adalah pemerintah," jelasnya
Berdasarkan catatan yang dihimpun, Kasal Laksamana Yudo Margono layak disebut sebagai Bapak Infrastruktur TNI AL. Alasannya, Yudo dinilai mampu menggejot infrastruktur demi cetak prajurit profesional.
Ia berpikir bagaimana menciptakan prajurit-prajurit TNI AL yang tangguh, handal dan profesional. Maka tak mengheran jika program prioritasnya urut pertama adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Tindak lanjut pemikiran Yudo dengan menerapkan kebijakan pembentukan Satuan Pendidikan dan Latihan (Satdik) di tiga tempat yang berbeda. Tiga lokasi Satdik kesemuanya berada di luar Jawa, yakni wilayah Barat di Tanjung Uban, wilayah Tengah di Makasar dan wilayah Timur di Sorong.
Bahkan KSAL Laksamana Yudo Margono sekaligus mengawali rekrutmen khusus untuk Papua baik Bintara maupun Tamtama, dengan tujuan pemerataan keahlian prajurit TNI AL supaya merata di seluruh Indonesia.
Wujud Aplikasi pemikiran Yudo yakni mulai menggenjot pembangunan infrastruktur diberbagai bidang, terutama bidang yang berkaitan mencetak prajurit yang berkualitas.
"Karena SDM TNI AL yang unggul akan berkontribusi pada kecepatan kemajuan bangsa Indonesia, hal ini selaras dengan program pemerintah dalam mencetak manusia-manusia Indonesia yang unggul dari Sabang sampai Merauke," jelas Ubedilah. (RO/OL-09)
ANGGOTA Komisi I DPR RI dari Fraksi PKB Oleh Soleh meminta rencana Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk merekrut 24 ribu prajurit baru dikaji secara matang dan mendalam.
Pengamanan dari TNI-Polri tidak hanya kepada institusi kejaksaan, tetapi juga kepada para jaksa yang merupakan bagian dari aparat penegak hukum.
Kristomei juga menegaskan bahwa segenap framing dan narasi sesat yang dibuat tanpa dilengkapi data/fakta kredibel, tendensius, dan tidak objektif yang bertebaran di ruang publik.
Dengan sorot mata berkaca-kaca, Panglima mengenang sosok ayahnya yang penuh dedikasi sebagai seorang Babinsa dan Danru.
Menurut Fahmi, prinsip dasar dari terbentuknya perpres tersebut harus didukung yakni mengerahkan TNI untuk melindungi seluruh komponen Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam menjalankan tugas.
Ia mengkritisi, dana hibah yang selama ini diberikan kepada forkopimda kurang berdampak untuk mengatasi persoalan tawuran di DKI Jakarta.
Hadi mengaku sudah berkomunikasi dengan KPU untuk membahas polemik Sirekap
Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto berdialog dengan masyarakat untuk memastikan tidak ada pungutan liar (pungli) dalam program PTSL, selain dari ketentuan yang berlaku.
IWAN Fals mengajak untuk saling menjaga dan memperkuat soliditas, salah satunya melalui olahraga karate/
KORBAN Mafia Tanah yang tanahnya telah dirampas saat ini sangat sulit dipulihkan hak-haknya oleh BPN karena praktik ini lama berjalan di dalam institusi BPN.
Dari tiga tugas utama yang diberikan Presiden Jokowi, salah satunya ialah menyelesaikan target pembagian sertifikat tanah kepada masyarakat.
Presiden Joko Widodo melantik Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan dan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), di Istana Negara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved