Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

13 Teroris di Riau Bertugas Sembunyikan DPO Densus 88

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
15/6/2021 16:29
13 Teroris di Riau Bertugas Sembunyikan DPO Densus 88
llustrasi petugas kepolisian saat melakukan latihan operasi penanganan teroris.(Antara)

DETASEMEN Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah menangkap 13 terduga teroris di wilayah Riau, pada Senin (14/6) kemarin. Seluruh teroris yang ditangkap berasal dari jaringan Jamaah Islamiyah (JI).

Karo Penmas Polri Brigjen Rusdi Hartono menjelaskan bahwa teroris yang ditangkap berperan untuk menyembunyikan DPO teroris JI.

"Kelompok ini berperan melakukan atau membantu menyembunyikan apabila ada DPO kepolisian yang menyangkut JI, ketika bergerak ke Riau," ucap Rusdi di Jakarta, Selasa (15/6).

Baca juga: Densus 88 Amankan 13 Teroris di Riau

Adapun 13 teroris ini juga melakukan sejumlah kegiatan, seperti latihan pengunaan senjata, yang mencakup senjata tajam dan senjata api. "Yang jelas dari beberapa bulan lalu, Para Wijayanto itu sempat lari sembunyi beberapa lama, salah satunya di Riau. Bila sembunyi di Riau, pasti diamankan oleh kelompok ini," terang Rusdi.

"Ada DPO-DPO lain yang tentunya melakukan hal yang sama, ketika mengamankan diri ke Riau. Kelompok ini yang akan back up daripada kegiatan pengamanan," imbuhnya.

Baca juga: Bom Bunuh Diri Makassar Diduga Aksi Balas Dendam

Terduga teroris, lanjut Rusdi, sudah melakukan upaya penyembunyian buronan di Riau sebelum akhir 2020. Diketahui, Densus 88 melakukan banyak penindakan hukum terhadap anggota JI, yang tersebar di beberapa wilayah. "Aktivitas mereka sejak Desember 2020 ke belakang sudah ada kegiatan," pungkas Rusdi.

Saat ini, penyidik Densus 88 masih melakukan pendalaman terkait kelompok teroris JI yang berada di wilayah Riau. Adapun JI merupakan organisasi teror yang tersebar di wilayah Asia Tenggara. 

Kelompok ini bertanggung jawab atas serangan bom Bali pada 2002 silam. Polri menyebut ada 6.000 anggota dan simpatisan yang tergabung dalam JI. Mereka diduga sering berpindah-pindah tempat.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya