Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemerintah Klaim Keberhasilan Menumpas Teroris di Papua Meningkat

Tri Subarkah
20/5/2021 02:25
Pemerintah Klaim Keberhasilan Menumpas Teroris di Papua Meningkat
Mahfud MD(MI/ Susanto)

MENTERI Koordintor Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengeklaim keberhasilan pemerintah menumpas kelompok teroris di Papua meningkat.

Ia menjelaskan saat ini pendekatan keamanan dan penegakan hukum dilakukan lebih tegas.

"Jadi sudah ada peningkatan keberhasilan karena kita sekarang akan lebih tegas khusus kepada kelompok itu ya. Kita sebut orang-orang ini teroris. Seperti Lekagak, Militer Murib, atau Tentara Murib, dan lain-lain," kata Mahfud di kantornya, Jakarta, Rabu (19/5).

 

Pemerintah pusat, lanjut Mahfud, memerintahkan TNI, Polri, BIN, BNPT, maupun pemerintah daerah untuk melakukan tindakan cepat, tegas, dan terukur untuk melumpuhkan kelompok teroris. Ini dilakukan agar masyarakat sipil merasa aman dari tindakan teror.

 

Mahfud menyebut pengejaran terhadap kelompok teroris yang disebutnya hanya segelintir orang itu dilakukan secara hati-hati. Untuk mendukung upaya tersebut, aparat keamanan di lapangan memisahkan antara pelaku teror dan masyarakat sipil. Menurutnya, pemisahan dilakukan agar kelompok teroris tidak menjadikan masyarakat sipil sebagai tameng.

 

Pemisahan tersebut dimungkinkan dengan menyisir lokasi maupun mengidentifikasi orang-orang yang berada di lokasi tersebut. Mahfud mengatakan sudah ada dua sampai tiga markas teroris yang saat ini dikuasai oleh aparat.

 

Sejak akhir April lalu, pemerintah mencatat ada lima kontak senjata antara aparat keamanan dan kelompok teroris. Pada 27 April, kontak senjata di Ilaga, Kabupaten Puncak, mengakibatkan satu prajurit Brimob gugur dan dua lainnya terluka. Sementara lima teroris dinyatakan tewas.

 

Masih di Ilaga, baku tembak menewaskan satu teroris tewas pada 13 Mei. Sedangkan pada 16 Mei kontak senjata mengakibatkan dua anggota teroris tewas dan satu lainnya melarikan diri dalam keadaan luka.

 

"Tapi kemarin tanggal 18 Mei terjadi penyerangan terhadap dua prajurit TNI yang sedang melakukan pengamanan rawan di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, yang menyebabkan dua prajurit TNI gugur," papar Mahfud.

 

Lebih lanjut, di tanggal yang sama, kelompok teroris juga disebut melakukan kontak senjata di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang dan menyebabkan empat prajurit terluka.

"Peristiwa penyerangan terhadap dua prajurit TNI yang baru berlangsung kemarin menunjukkan bahwa kelompok teroris masih melakukan aksi kekerasan sebagaimana sebelumnya dilakukan terhadap warga sipil serta merusak fasilitas publik. Ini kejahatan teroris, warga sipil sasarannya, merusak fasilitas publik, dan objek vital," ujar Mahfud.

Terpisah, Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) Sebby Sambom mengklaim pihaknya telah menembak mati dua prajurit Yonif Para Raider 432/WSJ. Keduanya adalah Prada Ardiyudi dan Praka Alifnur Angkotasan. Sedangkan satu anggota TNI disebut dalam keadaan kritis.

"Kami TPNPB-OPM mengingatkan TNI/Polri jangan menutupi anggota yang tewas harus mengaku karena mereka punya keluarga dan marga," kata Sebby melalui keterangan tertulis kepada Media Indonesia.

Ia menyebut penembakan anggota TNI tersebut merupakan bagaian dari penolakan otonomi khusus dan penuntutan kemerdekaan Papua. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya