Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Luhut Dorong KPK Perkuat Pengawasan Megaproyek Nasional

Insi Nantika Jelita
13/4/2021 20:26
Luhut Dorong KPK Perkuat Pengawasan Megaproyek Nasional
Luhut Pandjaitan(Antara)

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta keterlibatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengawasi sejumlah megaproyek nasional. 

Misalnya, sebut luhut, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) hingga pemanfaatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tengah digalakan pemerintah.

"Saya lihat proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, banyak yang bisa kita hemat sebenarnya kalau dari perencanaan. KPK sudah ikut terlibat soal ini (pengawasan)," kata Luhut dalam acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Stranas KPK secara virtual, Senin (13/4).

Diketatahui biaya pengerjaan proyek itu membengkak hingga 23% dari nilai proyek awal US$6,071 miliar. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengklaim, pembengkakan itu disebabkan adanya biaya tak terduga dari proses pembebasan lahan warga dan pemindahan utilitas di sepanjang jalur kereta cepat.

KPK juga diminta mengawasi proyek yang baru diluncurkan bulan lalu, yakni ekosistem logistik di Batam (Batam Logistic Ecosystem/BLE). Program itu nantinya akan mengintegrasi 8 pelabuhan dalam hal efisiensi ekspor dan impor barang, dengan bisa menghemat 5% hingga 10%.

Proyek itu antara lain,  Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta), Patimban (Jawa Barat), Tanjung Emas (Jawa Tengah), Tanjung Perak (Jawa Timur), Makassar (Sulawesi Selatan), dan Belawan Medan (Sumatera Utara).

"In the end kita bicara cost (biaya). Bagaimana kita bisa buat penghematan, efisiensi. Kolaborasi (dengan KPK) bisa membuat peluang untuk korupsi semakin kecil," ungkap Luhut.

Kemudian, program lainnya soal pemanfaatan TKDN dalam meningkatkan investasi dalam negeri, juga meminta KPK untuk terlibat dalam pengawasan. Pihaknya berharap agar para pejabat tidak hobi dalam mengimpor barang-barang untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Dia menerangkan belanja modal dan barang pemerintah nasional mencapai Rp1.300 triliun per tahun. Dari jumlah itu terdapat 45 item yang dibelanjakan dari impor dengan nilai US$34 miliar.

"Itu angka yang besar. Oleh karenanya, penanganan ini mulai (proyek) pelabuhan, lumbung ikan nasional yang sedang kita jalankan, kereta api cepat, banyak sekali megaproyek yang ada di Tanah Air yang perlu pencegahan agar tidak terjadi korups. KPK ini super sakti. Kalau KPK bisa memainkan peran dengan pas, pencegahan banyak, akan menurunkan korupsi," tandasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya