Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Kubu Moeldoko Tuding SBY Bertanggungjawab Suburnya Radikalisme

Dhika kusuma winata
29/3/2021 14:37
Kubu Moeldoko Tuding SBY Bertanggungjawab Suburnya Radikalisme
Moeldoko(Antara)

KUBU Moeldoko menyebut pertarungan ideologis yang terjadi di Partai Demokrat terkait dengan gerakan paham radikal. Kubu Moeldoko menuding paham radikal berkembang subur ketika masa penerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan juga berlindung di Partai Demokrat.

"Semasa SBY menjadi Presiden, kita akui paham radikal tumbuh subur dan seakan akan mendapat tempat di Indonesia. Efek negatifnya kita rasakan sekarang di mana intoleransi berkembang, penyebaran hoaks merajalela," kata Juru Bicara Partai Demokrat Muhammad Rahmad, Senin (29/3).

Moeldoko sebelumnya angkat bicara terkait keputusannya menjadi Ketua Umum Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang. Mantan Panglima TNI itu menyebut ada pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024 di Demokrat. Moeldoko menyebut pertarungan ideologis itu menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia emas pada 2045.

Baca juga: Pentingnya Pendidikan Bagi Pengembangan SDM di Kabupaten Samosir

"Oleh karena itu Pak Moeldoko bersedia memimpin Partai Demokrat dengan segala risiko yang harus dihadapi demi masa depan demokrasi, demi masa depan Indonesia agar Partai Demokrat terhindar dari pengaruh-pengaruh radikal yang akan membahayakan," imbuh Rahmad.

Rahmad menyebut keputusan Moeldoko itu untuk menyelamatkan partai dari penyusupan ideologi radikal. Dia menuding Partai Demokrat yang saat ini dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi tempat berlindung paham radikal.

Ketika organisasi-organisasi radikal dibubarkan oleh pemerintahan Presiden Jokowi, kata Rahmad, pihaknya mendeteksi mereka mencari tempat berlindung ke dalam Demokrat. Menurut dia, hal itu akan berbahaya jika diberi ruang untuk masuk ke dalam legislatif.

"Yang kita lihat adalah fakta sejarah dimana kelompok radikal saat ini berusaha mencari tempat berlindung dan kelihatannya kelompok radikal itu nyaman berada dibelakang bayang-bayang SBY," kata dia.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya