Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

PDIP: Bom Gereja Katedral Musuh Kemanusiaan dan Peradaban

Cahya Mulyana
28/3/2021 21:25
PDIP: Bom Gereja Katedral Musuh Kemanusiaan dan Peradaban
Hasto Kristiyanto(Antara)

SEKJEN PDIP Hasto Kristiyanto mengutuk keras tindakan biadab antikemanusiaan yang dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar Minggu (28/3).

PDIP mengajak seluruh komponen bangsa untuk bahu membahu menangkal ideologi kegelapan tersebut

“Bom bunuh diri mematikan kemanusiaan dan peradaban. Apa yang terjadi di Makassar, ditinjau dari motifnya, tidak terlepas dari bom bunuh diri yang pernah terjadi di Kota Surabaya yang dilakukan oleh satu keluarga yang terjadi pada bulan Mei 2018 yang lalu,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (28/3).

Ia mengatakan ledakan ini berdampak luas terhadap kemanusiaan. Kemudian juga kejadian keji ini menyadarkan seluruh bangsa Indonesia tentang persoalan intoleransi, radikalisme, terorisme, dan berbagai ujaran kebencian harus diatasi lebih sungguh-sungguh.

Situasi itu perlu ditangani dengan pendekatan budaya, pendidikan, kebudayaan, politik, sosial, dan hukum. “Bagaimanapun ideologi kegelapan dengan membenci sesama umat manusia telah merusak sendi-sendi kerukunan bangsa," jelasnya.

Semua pendekatan harus ditempuh agar kehidupan berbangsa berdasarkan Pancasila benar-benar menjadi jiwa rakyat dan tidak memberi ruang sedikitpun bagi berkembangnya intoleransi, radikalisme dan terorisme.

PDIP, kata Hasto, mengajak seluruh komponen bangsa untuk bahu membahu menangkal ideologi kegelapan tersebut.

“Di nusantara ini penuh dengan nilai-nilai keutamaan yang merawat dan menghormati kehidupan. Semua agama dan kepercayaan kepada tuhan mengajarkan kebaikan, hidup rukun, toleransi, dan hormat menghormati," paparnya.

Dengan sikap tegas terhadap ideologi anti kemanusiaan tersebut, maka Indonesia yang bersatu, damai serta toleran. "Juga terhindar dari berbagai persoalan perpecahan sebagaimana terjadi di Irak dan Siria," pungkasnya. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya