Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Jokowi Presiden, Dinilai Wajar Disambut

Antara
27/2/2021 22:44
Jokowi Presiden, Dinilai Wajar Disambut
Presiden Jokowi menyapa warga saat meninjau lumbung pangan yang berada di NTT, Selasa (23/2).(DOK ISTANA/AGUS SUPARTO )

WAKIL Ketua Dewan Penasihat Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir menyebutkan sambutan luar biasa dari massa saat Presiden Jokowi tiba daerah Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) dinilai wajar.

Inas Nasrullah Zubir, di Jakarta, Sabtu, mengatakan selain Jokowi adalah Presiden, sebagian besar warga NTT memilih Jokowi-Ma'ruf Amin saat Pilpres 2019.

"Seorang Presiden yang dicintai oleh rakyatnya, pasti akan ditunggu kehadiran dengan sangat antusias dalam kondisi apa pun, sehingga tidak bisa seenaknya menyalahkan Pak Jokowi yang begitu dicintai oleh rakyat NTT," kata dia.

Inas menambahkan, Jokowi selalu ingin dekat dengan rakyatnya. Hal itu terlihat saat Jokowi menyapa warga melalui jendela mobil.    

"Wajar saja jika beliau selalu senang dan bersemangat untuk bertemu dengan rakyatnya," kata dia lagi.

Karena itu, menurut Inas, tim protokoler dan paspampres harus kerja lebih keras mengingatkan Jokowi tentang pentingnya menghindari kerumunan masyarakat saat ia kunjungan ke daerah. Apalagi saat ini masih di masa pandemi.

Baca juga: Kerumunan Massa di NTT Jangan Jadi Dalih Rizieq Dibebaskan

Inas mengatakan kerumunan massa saat menyambut Jokowi tidak merugikan masyarakat lainnya. Berbeda dengan saat massa menyambut kedatangan Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta, beberapa waktu lalu.        

"Peristiwa kerumunan di NTT ini sebenarnya tidak separah kerumunan ketika Rizieq dijemput oleh pendukungnya di Bandara Soetta.

Rizieq sempat berorasi dari atas mobil yang terbuka kapnya, tapi ternyata juga tidak diproses oleh kepolisian," kata Inas.       

Meski demikian, Inas berharap peristiwa seperti di NTT tidak terulang. Protokoler dan paspampres perlu meninjau kembali standar operasional prosedur (SOP) dalam mengatur kunjungan kerja Presiden.   

"Karena kegiatan tersebut akan terus berkesinambungan," ujar Inas.

Hal senada disampaikan sosiolog Universitas Nasional Sigit Rohadi. Respons masyarakat terhadap Presiden pasti antusias, apalagi di Indonesia Timur.

Sigit menilai ada kelemahan pengamanan di tingkat daerah, sehingga warga bisa berkerumun. Namun, dia menilai kerumunan di NTT dan kerumunan saat Rizieq menikahkan anaknya berbeda.

"Karena Presiden tidak aktif seperti mengundang atau sejenisnya, tapi tetap saja menimbulkan sinisme sebagian masyarakat," ujar Sigit pula. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik