Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

14 Tahanan KPK Dibawa ke Wisma Atlet

Indriyani Astuti
09/1/2021 01:50
14 Tahanan KPK Dibawa ke Wisma Atlet
Pelaksana tugas juru bicara KPK, Ali Fikri.(ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

KPK mengumumkan sebanyak 14 tahanan terkonfirmasi positif covid-19 dan kini diisolasi di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Hasil itu didapat berdasarkan uji usap yang dilakukan kepada seluruh tahanan di lingkungan KPK.

“Dari hasil swab PCR yang dilakukan pada 7 Januari 2021 terhadap para tahanan yang berada di Rutan Merah Putih KPK, ada 14 tahanan dengan hasil positif,” kata pelaksana tugas juru bicara KPK Ali Fikri.

Empat belas tahanan itu mulai kemarin sudah dibawa ke Wisma Atlet untuk menjalani perawatan dan isolasi mandiri.

Ali Fikri menambahkan pihaknya juga menelusuri dan menggelar uji cepat antigen terhadap para tahanan dan petugas di Rutan C1 Gedung ACLC dan Rutan Pomdam Jaya Guntur. “Semua termasuk para tahanan yang berada di Rutan C1 maupun Pomdam Jaya Guntur dilakukan rapid test antigen dan hasilnya negatif,” imbuh Ali Fikri.

Menyusul hasil itu, KPK akan melakukan pencegahan penyebaran virus korona dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat untuk tamu maupun pegawai KPK. Upaya itu antara lain dengan penyemprotan disinfektan berkala di seluruh ruang kerja pimpinan, dewas, pegawai, dan rutan.

“Penyemprotan disinfektan dilakukan untuk seluruh area gedung dan rutan cabang KPK. Termasuk juga ruang jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,” ujarnya.

Sementara itu, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengungkapkan kasus covid-19 di Tanah Air melonjak 113% selama periode Oktober 2020 hingga awal Januari 2021. Lonjakan terjadi akibat masyarakat tak mematuhi protokol kesehatan.

Wiku menuturkan kepatuhan protokol kesehatan menurun selama Oktober 2020 hingga awal Januari 2021.

Kepatuhan memakai masker mencapai 79,45% dan kepatuhan menjaga jarak 62,60% pada periode 26 Oktober 2020 hingga 1 November 2020. Kepatuhan masyarakat terus merosot. Pihaknya mencatat pada periode 28 Desember 2020 sampai 3 Januari 2021, hanya 55,20% masyarakat patuh memakai masker dan 39,51% masyarakat menjaga jarak.

“Artinya tren kepatuhan protokol kesehatan semakin menurun berbanding lurus dengan tren penambahan kasus positif mingguan yang semakin meningkat,” papar Wiku.

Wiku meminta masyarakat waspada dan kembali disiplin menerapkan protokol kesehatan. Pasalnya, protokol kesehatan merupakan langkah pencegahan paling mudah. “Kita harus ingat tren penambahan kasus ini dapat berujung pada peningkatan angka kematian juga,” tutur dia. (Ind/Dhk/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya