Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Aparat Gencarkan Perburuan

M Taufan SP Bustan
02/12/2020 03:20
Aparat Gencarkan Perburuan
Sejumlah prajurit TNI AD melakukan penyisiran untuk memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), di Desa Lembangtongoa, Kabupaten Sigi.(ANTARA FOTO/Eddy Djunaedi)

PASUKAN khusus TNI yang dikirimkan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk ikut memburu kelompok sipil bersenjata Mu jahidin Indonesia Timur (MIT) tiba di Palu, Sulawesi Tengah, kemarin. Dengan kehadiran prajurit pilihan itu diharapkan Ali Kalora dan gerombolannya segera bisa ditangkap hidup atau mati.

Komandan Korem 132 Tadulako Brigjen Farid Makruf mengatakan pasukan khusus tersebut akan memperkuat personel TNI dan Polri yang tergabung dalam Satgas Operasi Tinombala di Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Sigi. Mereka berasal dari satuan Kostrad, Marinir, dan Peleton Pengintai Keamanan. “Dengan adanya penam bahan pasukan khusus ini diharap pengejaran semakin efektif dan bisa menangkap Ali Kalora cs.”

Dia menjelaskan sinergi TNI dan Polri dalam memburu kelompok MIT sebenarnya cukup efektif un tuk mendesak pergerakan mereka. “Karena efektifnya operasi bersama di Poso membuat kelompok itu berpindah dari Kabupaten Poso ke Parigi Moutong hingga ke Kabupaten Sigi,” ungkap Farid.

Farid menambahkan, MIT sebenarnya sudah tidak kuat dan tinggal 11 orang. Akan tetapi, mereka sangat menguasai medan sehingga sulit ditangkap. “Ali Kalora itu sangat mengenal medan hutan dan pegunungan di Poso. Apalagi dia mantan penebang kayu sehingga menguasai jalur keluar-masuk.”

MIT kembali melakukan teror pada Jumat (27/11). Mereka membunuh empat orang serta membakar delapan rumah termasuk satu rumah yang dijadikan tempat ibadah di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolom, Sigi.

Di Jakarta, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengakui bahwa tidak mudah menumpas MIT karena medan berupa pegunungan dan hutan yang menjadi basis mereka sangat sulit. “Saya tahu persis medan di sana. Gunungnya berlapis-lapis, itu sangat luas. Hutannya juga masih cukup lebat dan masyarakat itu tinggal cukup berjauhan sehingga untuk menjaga rasa aman mereka memang tidak mudah,” ujarnya.

Karena itu, Moeldoko memberi masukan kepada Panglima TNI untuk melakukan intervensi dengan menggunakan wilayah tersebut sebagai pusat latihan operasi gabungan. Jika TNI tidak turun ta ngan, dia khawatir situasi tak kunjung membaik. Menurutnya, Polri punya keterbatasan untuk bergerak di medan yang sangat sulit seperti di Sigi dan Poso.


Secepatnya

Asisten Operasi Kapolri, Irjen Imam Sugianto, mengatakan apa - rat gabungan terus mengejar MIT yang terafi liasi dengan teroris internasional, IS. Dia menegaskan, aparat bertekad untuk secepatnya menangkap Ali Kalora dan kelompoknya, tetapi tidak mematok target waktu.

Selain mengejar pelaku pembantaian di Sigi, Polri juga akan membangun kembali rumah warga yang dibakar. Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso menuturkan, negara memberikan perhatian serius kepada para korban.

Polda Sulteng juga akan memberikan trauma healing untuk memulihkan sekitar 250 warga yang mengungsi di Balai Desa Lemban Tongoa dari trauma. Perwakilan lintas agama di Palu, Pendeta Frist A Kadora, mengapresiasi langkah-langkah tersebut. (Pra/Ykb/Cah/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya