Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Istana Ungkap Kesulitan Tangkap Teroris MIT

Andhika Prasetyo
01/12/2020 18:00
Istana Ungkap Kesulitan Tangkap Teroris MIT
.(AFP)

KEPALA Staf Kepresidenan Moeldoko mengakui bahwa medan yang menjadi basis operasi Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tidak mudah untuk dikuasai.

Kondisi geografis berupa pegunungan dan hutan kerap menyulitkan mobilitas aparat keamanan.

"Saya tahu persis medan di sana. Gunungnya berlapis-lapis, itu sangat luas. Hutannya juga masih cukup lebat dan masyarakat itu tinggal cukup berjauhan sehingga untuk menjaga rasa aman mereka memang tidak mudah," ujar Moeldoko di Kantornya, Jakarta, Selasa (1/12).

Oleh karena itu, ia telah memberi masukan kepada panglima TNI untuk melakukan intervensi dengan menggunakan wilayah tersebut sebagai pusat latihan operasi gabungan.

"Waktu saya jadi panglima TNI, waktu itu kondisi tidak beres-beres, saya lapor ke presiden. Saya menggunakan wilayah itu menjadi tempat latihan operasi gabungan dan itu akhirnya merusak konsentrasi mereka. Polisi tinggal menangkap di bawah," jelasnya.

Jika TNI tidak turun tangan, ia khawatir situasi tidak kunjung membaik. Menurutnya Polri memiliki keterbatasan untuk dapat bergerak di medan yang sangat sulit seperti di Sigi dan Poso, Sulawesi Tengah.

"Kolaborasi antara TNI dan Polri sangat diperlukan karena kedua tim ini memiliki batas kemampuan masing-masing. Sementara, MIT ini, dalam jumlah yang kecil, bisa membaur dengan masyarakat. Mereka punya manuver cepat karena sudah tahu daerah operasi mereka," tuturnya.

Di lain kesempatan, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Agus Widjojo menjelaskan bahwa, sesuai ketentuan konstitusional, pengerahan TNI dalam penanganan terorisme harus berdasarkan perintah presiden.

"Harus ada pernyataan publik yang terbuka untuk kontrol publik dan DPR. Ini tidak bisa dilaksanakan secara otomatis.

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, lanjut dia, hanya dapat menentukan bagaimana cara melaksanakan tugas dan sama sekali tidak bisa membuat keputusan politik tentang apa yang harus diperbuat TNI sebagai awal penugasan. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya