Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pemerintah Optimistis Anggaran PEN Terserap Seratus Persen

Gan/S-2
07/11/2020 05:35
Pemerintah Optimistis Anggaran PEN Terserap Seratus Persen
Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan PEN Raden Pardede(DOK METRO TV)

PENYERAPAN dana bantuan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ditargetkan bakal terserap hingga 100% di sektor perlindungan sosial. Hal ini lantaran anggaran perlindungan sosial dari dana PEN disalurkan secara rutin.

Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan PEN Raden Pardede menyampaikan, bila dilihat secara umum, anggaran PEN sudah terserap di atas 50% atau sekitar Rp366,80 triliun. Untuk sektor perlindungan sosial bahkan sudah mencapai lebih dari 80% di tahun ini.

“Sektor tertentu seperti perlindungan sosial memang lancar sekali, ada juga sektor lain yang masih di bawah 40% ini terjadi bukan tanpa alasan,” jelas Raden dalam acara Prime Talk di Metro TV, Kamis (5/11).

Raden menyebut, memang ada insentif koorporasi yang sampai saat ini belum terserap. Bahkan, dia memprediksi sektor tersebut tidak akan terserap hingga akhir tahun.

Sementara itu, menurut Raden, insentif itu berupa peringanan pajak perusahaan. Sedangkan, saat ini mayoritas perusahaan sedang merugi sehingga pengusaha nampaknya tidak akan atau menunda membayar pajak tahun ini.

“Kalau kita lihat Rp695 triliun itu tidak semua berupa insentif dana langsung, contohnya yang tidak langsung adalah insentif usaha. Kemungkinan besar tidak akan terserap, itu bentuknya insentif pajak. Karena insentif pajak pengusaha kemungkinan tidak akan bayar pajak tahun ini,” jelas dia.

Sementara itu, untuk in- sentif kesehatan kemungkinan tetap akan terserap meski prosesnya lambat. Hal ini terganjal oleh regulasi pencairan dana.

“Biasanya kan ini untuk pembelian alkes (alat-alat kesehatan), ada juga yang diperuntukkan untuk membeli vaksin, bisa jadi dibayarkan akhir bulan atau awal bulan selanjutnya, jadi ada penumpukan pencairan dana,” jelas dia.

Selain itu, Raden menyebut, Kementerian Keuangan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang bersinergi untuk membuat regulasi pemakaian insentif yang akan disalurkan pada perusahaan BUMN. Sehingga, dana PEN juga bisa bermanfaat memulihkan koorporasi.

“Paling lambat bulan ini sudah harus rampung karena memang setelah itu ada percepatan penyerapan anggaran,” ujarnya.

Meski masih jauh dari target yang akan dicapai, dalam dua bulan terakhir, dana PEN tersebut akan terus digenjot menuju 100% agar dapat menjadi penopang perekonomian di tahun mendatang.

“Ini akan terserap menu- ju arah 100% sampai akhir tahun. Dua bulan terakhir akan terus dipercepat meski sudah akseleratif,” ujarnya.

Dana program PEN yang akan dikebut dalam dua bulan terakhir ini ialah untuk program pembiayaan, pinjaman ke daerah, pinjaman bagi BUMN, dan penyertaan modal negara (PMN) bagi BUMN.

“Akan dipercepat di sisi pembiayaan, pinjaman ke daerah, dan PMN ke BUMN dan pinjaman BUMN. Ini akan cukup akseleratif dalam sisa dua bulan di 2020 ini,” tandas dia. (Gan/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya