Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KEBHINEKAAN dalam masyarakat Indonesia merupakan anugerah yang harus terus dijaga dan dipertahankan sebagai kekuatan bangsa.
Di tengah dinamika sosial dan politik global, kemajemukan bangsa, termasuk keberagaman agama, tidak boleh menjadi penghalang untuk tetap hidup rukun, saling mengayomi dan melindungi sebagai saudara sebangsa dan setanah air.
Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) secara virtual, Selasa (3/11).
Jokowi mengungkapkan kerukunan antarumat beragama di Tanah Air tidak muncul secara tiba-tiba. "Kerukunan itu merupakan hasil dari kesadaran bersama bahwa perpecahan dan egoisme golongan akan membawa kehancuran," ujar kepala negara.
Kerukunan yang telah lama terbentuk selama ini, lanjut dia, merupakan hasil ikhtiar bersama, hasil perjuangan bersama untuk mewujudkan kehidupan yang saling menghormati.
Seluruh masyarakat selama ini sepakat untuk tidak memberi ruang bagi tumbuhnya rasa curiga yang memicu berkembangnya benih-benih permusuhan hingga pada akhirnya memecah belah persatuan dan persaudaraan.
Baca juga: Luhut: UU Cipta Kerja Meluruskan yang Belum Lurus
Atas dasar itu, kepala negara menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya bagi para penggerak dan aktivis kerukunan umat beragama, terlebih yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), yang tidak pernah lelah merawat kerukunan dan toleransi di tengah masyarakat.
"Upaya-upaya serupa itulah yang menyebabkan kita dapat menikmati kehidupan berbangsa yang kondusif dan harmonis," tutur Jokowi.
Forum Kerukunan Umat Beragama, lanjut Jokowi, merupakan miniatur kebinekaan Indonesia. FKUB hendaknya menjadi tenda bangsa yang mengayomi semua umat beragama dari beragam kelompok.
Pemerintah sendiri memberikan dukungan penuh agar peran-peran FKUB dapat semakin optimal dalam menyemai nilai-nilai moderasi beragama.
Menurut Presiden, moderasi beragama merupakan pilihan tepat dan selaras dengan jiwa Pancasila di tengah gelombang ekstremisme di berbagai belahan dunia.
"Tantangan kehidupan beragama kian hari kian berat. Kehadiran media sosial dalam mewarnai kehidupan beragama dewasa ini tidak bisa diabaikan. Tidak jarang media sosial membawa racun seperti hoaks dan ujaran-ujaran kebencian yang justru menimbulkan perpecahan," ucapnya.
"Untuk itu dibutuhkan figur dan tokoh-tokoh agama yang mempersatukan, merangkul, serta piawai melunakkan perbedaan pilihan dan paham menjadi kekuatan sehingga umat tidak terjebak pada pandangan-pandangan yang ekstrem dan melegalkan kekerasan."
Jokowi berharap pertemuan penting FKUB dapat melahirkan rumusan-rumusan visioner dan rencana-rencana program strategis untuk meneguhkan nilai-nilai moderasi dan toleransi beragama serta menjadi ajang dialog atas berbagai permasalahan yang masih mengganjal hingga akhirnya menemukan jalan keluar yang konstruktif bagi kerukunan antarumat beragama di Indonesia.(OL-4)
SINYAL Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kian gencar.
PENGAMAT Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menyoroti momen akrab Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.
TIM Hukum DPP PDI Perjuangan (PDIP) menyatakan telah mendapat informasi bahwa Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto sudah ditarget agar masuk penjara
Hendri Satrio berpendapat, sudah saatnya semua misteri yang menyelimuti demokrasi bangsa ini dibuka agar tidak ada lagi penyanderaan dalam politik.
KETUA DPP PDIP Ronny Talapessy mengatakan penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam kasus suap Harun Masiku kental muatan politis.
ANGGOTA Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Muhammad Kholid menyoroti RUU perampasan aset yang saat ini belum dibahas kembali oleh DPR RI. Perlu masuk menjadi hal prioritas
WAKIL Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa keberagaman adalah kekuatan bangsa. Hal itu disampaikan dalam Acara Tawur Agung Kesanga, Perayaan Hari Suci Nyepi
Kementerian Agama sedang menyusun Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Hal ini menindaklanjuti arahan Menteri Agama Nasaruddin Umar yang mendorong agama menjadi elemen membangun kedamaian
Hari Toleransi Internasional yang diperingati setiap 16 November mengingatkan pentingnya sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan dalam masyarakat yang beragam.
Toleransi adalah sikap menghargai dan menerima perbedaan dalam agama, budaya, dan ras untuk menciptakan kehidupan yang damai. Berikut contoh sikap toleransi.
Daerah-daerah ini menunjukkan bahwa masyarakat yang berbeda keyakinan bisa hidup berdampingan secara damai.
SETIAP 3 November, Indonesia merayakan Hari Kerohanian Nasional. Momen ini menjadi pernyataan komitmen menghargai keberagaman agama yang ada di tanah air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved