Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Benar atau Hoaks GNPF Ulama Demo sampai Jokowi Lengser?

Rahmatul Fajri
12/10/2020 16:30
Benar atau Hoaks GNPF Ulama Demo sampai Jokowi Lengser?
.(ANTARA/Budi Candra Setya)

TERSIAR kabar ada pernyataan bersama FPI, GNPF Ulama, PA 212, dan HRS Center tentang penolakan terhadap UU Cipta Kerja di Istana Negara, pada Selasa (13/10) atau besok. Ini disebutkan berlangsung hingga Presiden Jokowi lengser.

Pernyataan tersebut beredar di pesan berantai Whatsapp dan mengajak seluruh lapisan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia juga ikut unjuk rasa. Apakah itu benar atau hoaks?

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan pihaknya telah mengonfirmasi kabar itu ke pimpinan FPI, GNPF Ulama, dan PA 212. Ternyata kabar itu hoaks.

Ia mengatakan FPI, GNPF Ulama, dan PA 212 memang akan melakukan aksi unjuk rasa besok, tetapi tergabung dalam ANAK atau Aliansi Anti Komunis NKRI bersama sejumlah ormas dan keagamaan lain.

"Kemarin, ada dua seruan, dari ANAK NKRI dan penyataan sikap PA 212, GNPF Ulama, dan FPI. Setelah kami konfirmasi rupanya yang satu ini (pernyataan sikap) hoaks. Yang benar yaitu seruan ANAK NKRI," kata Nana, ketika ditemui di Polda Metro Jaya, Senin (12/10).

Seruan ANAK NKRI itu bertajuk aksi 1310 tentang menolak UU Ciptaker dan RUU Haluan Ideologi Pancasila atau HIP serta meminta pembubaran Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP.

Aksi itu bakal berlangsung di Istana Negara, Selasa (13/10), pada pukul 13.00 WIB. Pada poster itu bertuliskan, "Jangan pulang sebelum UU Ciptaker tumbang".

Nana mengatakan pihaknya telah menerima pemberitahuan itu dari ANAK NKRI dan diperkirakan akan ada seribu orang memadati kawasan seputar Istana Negara.

"Pemberitahuan sudah kami terima. Massanya seribu orang. Kita tunjukkan apa mereka seribu atau bukan. Polri dan TNI akan mengawal dan amankan. Persiapan sudah kami lakukan," kata Nana. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya