Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Menhan Sambangi Wapres Bahas Pangan dan Alutsista

Ind/P-2
04/9/2020 05:38
Menhan Sambangi Wapres Bahas Pangan dan Alutsista
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menerima buku dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro, Jakarta(DOK SETWAPRES)

MENTERI Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyambangi Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin di kediaman resmi Wapres di Jalan Diponegoro, Jakarta, kemarin.

Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi mengatakan Menhan datang untuk silaturahim sekaligus membahas persoalan ketahanan pangan dan perbaikan alat utama sistem pertahanan (alutsista).

Masduki menerangkan ketahanan pangan erat terkait dengan pandemi corona virus disease 2019 (covid-19) yang melanda global. Tiap negara sebaiknya bersiap membangun ketahanan pangan dan tidak tergantung pada impor dari negara lain.

“Kita kan sangat bergantung pada beras, itu yang harus disetop, harus diversifikasi, dan Prabowo menyebutkan angka 1,4 juta hektare yang dilaporkan kepada Wapres di berbagai daerah untuk dijadikan lumbung pangan sebagian beras dan nonberas, mulai singkong, sagu, sorgum, maupun jagung,” papar Masduki, kemarin.

Berdasarkan laporan Menhan kepada Wapres, sudah dilakukan survei lokasi. Adapun penanaman akan dimulai pada 2021.

“Pak Prabowo cerita karena investasi ini akan berangkat dari dana negara, setelah dipancing dana negara, berikutnya ada dana-dana dari investasi karena yang tertarik dengan konsep ini ada dari berbagai negara juga. Setidaknya Menhan menyebut 4 negara. Korea Selatan, Abu Dhabi, Qatar, dan Tiongkok,” paparya.

Menhan, kata Masduki, berjanji akan melibatkan tenaga kerja lokal. Hal itu juga salah satu permohonan Wapres agar melibatkan unsur masyarakat setempat. Wilayah yang diproyeksikan menjadi lumbung pangan ialah Kalimantan Tengah, Merauke, Bangka Belitung, serta Jambi.

Menhan juga melaporkan tentang rencana perbaikan alutsista yang meliputi pesawat tempur, kapal, dan tank. Pembelian alutsista baru bukan prioritas karena dirasa mahal dan pengadaannya tidak bisa langsung. Menhan mengatakan hal mendesak lain, yakni pembelian peluru. (Ind/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya