Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Serapan Anggaran PEN Capai Rp174,79 Triliun

Des/Dhk/X-10
25/8/2020 04:28
Serapan Anggaran PEN Capai Rp174,79 Triliun
Ilustrasi(Antara/Ssigid Kurniawan)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan realisasi pembiayaan untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 19 Agustus 2020 mencapai Rp174,79 triliun atau 25,1% dari pagu sebesar Rp695,2 triliun.

“Dari Rp695,2 triliun itu DIPA sudah dikeluarkan Rp387,91 triliun. Anggaran yang tanpa pakai DIPA Rp155,96 triliun, yaitu insentif perpajakan, sedangkan yang masih belum di-DIPA-kan sebanyak Rp151,6 triliun,” ungkapnya dalam raker dengan Komisi XI DPR secara daring, kemarin.

Sri Mulyani memerinci Rp174,79 triliun itu terdiri atas bidang kesehatan Rp7,36 triliun, perlindungan sosial Rp93,18 triliun, sektoral K/L dan pemda Rp12,4 triliun, insentif usaha Rp17,23 triliun, dukungan UMKM Rp44,63 triliun, serta pembiayaan korporasi yang belum terealisasi dan menunggu waktu yang tepat.

Untuk bidang kesehatan dengan alokasi Rp87,55 triliun yang sudah DIPA Rp48,9 triliun, tanpa DIPA Rp3,8 triliun karena merupakan insentif, serta belum DIPA Rp34,9 triliun dengan realisasi Rp7,36 triliun atau 13,98% dari DIPA dan tanpa DIPA.

Realisasi itu meliputi insentif kesehatan pusat dan daerah Rp1,86 triliun, santunan kematian tenaga kesehatan Rp21,6 miliar, penyaluran gugus tugas covid-19 Rp3,22 triliun, serta insentif bea masuk dan PPN kesehatan Rp2,26 triliun.

‘’Penyerapan di bidang kesehatan perlu dilakukan shifting program dengan memanfaatkan dana yang belum ada usulan penggunaan serta mempercepat verifikasi pada insentif nakes, santunan kematian, dan proses pengadaan alkes,’’ katanya.

Untuk program perlindungan sosial dengan alokasi Rp203,91 triliun, meliputi sudah DIPA Rp187,6 triliun dan belum DIPA Rp16,4 triliun, telah terealisasi Rp93,18 triliun atau 49,7% dari DIPA.

MenkoPerekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penyerapan anggaran PEN di kementerian/lembaga perlu terus didorong untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sisi belanja pemerintah.

Ia juga mengatakan anggaran-anggaran di kementerian juga didorong untuk program yang mendukung produktivitas. ‘’Agar perekonomian kita kembali positif, anggaran ini terus didorong, dan kepada kementerian, anggaran yang tidak terserap dialihkan ke program-program yang mendukung produktivitas,’’ jelasnya seusai rapat terbatas kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin. (Des/Dhk/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya