Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
IMAM Besar Masjid Istiqlal K.H. Prof. Nasaruddin Umar mengatakan HUT Ke-75 RI kali ini menjadi momentum untuk memperkuat ketahanan nasional dalam menanggulangi dua virus yang kini tengah laten, Covid-19 dan paham radikal terorisme.
"Saat ini ada dua bahaya laten yang harus kita atasi, yaitu virus Covid-19, lalu yang kedua adalah radikal terorisme. Ini sama bahayanya," kata Prof. Nasaruddin Umar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (14/8).
Sebagai warga bangsa, lanjut dia, Covid-19 harus dan wajib disingkirkan dengan usaha dan doa tentunya. Selain itu, virus radikal terorisme ini juga perlu disingkirkan juga.
Terkait dengan kesiapsiagaan nasional dan momentum 17 Agustus, dia menyarankan agar generasi muda diajarkan bela negara sehingga para pemuda itu bisa memiliki semangat bela negara di dalam dirinya.
Dalam rangka kesiapsiagaan nasional, dia mengusulkan bela negara kepada para pemuda di Tanah Air.
"Karena di Mesir itu sebelum S-1, dia harus latihan wajib militer dahulu. Kalau semua anak muda kita didoktrin untuk bela negara dan mental ideologis serta dilatih secara fisik, saya kira daya tahan bangsa kita nanti pasti akan kuat," kata Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta itu.
Untuk mengisi kemerdekaan, lanjut dia, masyarakat harus bekerja sama menanggulangi virus yang saat ini tengah melanda Indonesia hingga bersih dari lingkungan.
Menurut dia, peran masyarakat sangat dibutuhkan untuk menanggulangi wabah Covid-19 saat ini.
Selain itu, dia juga berharap kerja sama masyarakat dan pemerintah untuk memerangi atau memusuhi segala bentuk terorisme, kekerasan, dan semacamnya.
"Kalau ini dilakukan, saya kira kita akan hidup tenteram sebagai warga bangsa," kata Nasaruddin.
Untuk menanggulangi paham radikal terorisme, menurut dia, masyarakat harus memiliki pemahaman agama yang mendalam dan jangan belajar kepada guru yang tidak tepat.
Nasaruddin memandang perlu pemahaman Al-Qur'an dan hadis secara mendalam agar tidak melenceng. Masalahnya, pemahaman agama yang melenceng bisa bahaya dalam masyarakat.
"Oleh karena itu, belajarlah kepada sumber yang lebih baik. Jangan belajar kepada orang-orang yang tidak jelas sanad keilmuannya dari mana. Tiba-tiba datang dengan mengafirkan orang lain, membidahkan orang, jadi semua orang mau diajak berdebat," katanya.
Ia lantas berkata, "Bangsa kita yang seperti ini, yang sangat plural saya harap mari kita jalin persatuan dan kesatuan, bukan menekankan aspek perbedaan dan pertentangan."
Mantan Wakil Menteri Agama RI ini memandang penting harus ada yang bisa menjadi contoh di dalam masyarakat dan dalam paling tidak dalam lingkungan untuk menjalankan agama secara toleran, termasuk memiliki jiwa nasionalisme untuk membangun bangsa.
Nasaruddin berpendapat bahwa nasionalisme memiliki banyak bentuk, seperti cinta produk dalam negeri dan cinta pemikiran-pemikiran dalam negeri.
"Jangan seoalah-olah pemikir barat itu benar, mutlak, atau timur tengah itu benar. Karena kebenaran itu universal, ada di sana, ada di sini. Sama juga kesalahan, ada di sana, ada di sini. Nasionalisme itu bukan hanya konsumsi produk dalam negeri, konsumsi pemikiran dalam negeri pun juga perlu," katanya menegaskan. (Antara/OL-09)
WARGA Jakarta dikejutkan oleh pemandangan tidak biasa pada Jumat, (18/7). Tiga unit mobil sport supercar dengan desain visual mencolok, bersama tiga truk LED bergaya futuristik,
SEORANG perempuan diduga menjadi korban penjambretan di sekitar Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Kejadian itu pun terekam oleh kamera seseorang dan beredar di media sosial.
MASJID Istiqlal mencanangkan Istiqlal EV Community yakni sebuah komunitas kendaraan listrik berbasis masjid pertama di Indonesia.
ARTIFICIAL intelligence atau akal imitasi (AI) dinilai memiliki potensi yang sangat besar dalam membentuk karakter bangsa. Untuk itu, AI tidak perlu dihindari, melainkan dirangkul.
Bedah buku Mengarungi Jejak Merajut Asa 75 Tahun Indonesia-Tiongkok membahas tentang hubungan Indonesia-Tiongkok.
Sebanyak 100 pasangan dari berbagai latar belakang resmi menikah dalam perhelatan nikah massal yang diadakan Kemenag di Masjid Istiqlal.
Langkah ini penting untuk mencegah potensi bahaya seperti sengatan listrik, kebakaran, hingga pemadaman listrik yang dapat mengganggu kemeriahan perayaan di lingkungan sekitar.
Jokowi menanggapi rencana Pemerintah yang memutuskan lokasi peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025 digelar di Jakarta bukan di IKN
Peneliti senior bidang politik pada BRIN Lili Romli mengatakan peringatan HUT RI di Jakarta merupakan keputusan tepat dan realistis.
PRESIDEN Prabowo Subianto dijadwalkan akan meluncurkan secara resmi tema dan logo peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia pada Jumat (18/7)
Langkah Prabowo itu berbeda dengan yang dibayangkannya setahun lalu saat masih berstatus calon presiden terpilih Pilpres 2024 yang membayangkan akan menggelar HUT RI tahun ini di IKN.
PRESIDEN Prabowo Subianto dinilai tak ingin masuk dalam jebakan pendahulunya, Joko Widodo, soal megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Perayaan HUT ke-80 RI akan berlangsung di Jakarta
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved