Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pimpinan MPR Menanti Harapan dari Pidato Presiden

Henri Siagian
14/8/2020 08:25
Pimpinan MPR Menanti Harapan dari Pidato Presiden
Geladi sidang tahunan MPR dan pidato kenegaraan presiden di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/8/2020).(Antara)

SIDANG Tahunan MPR RI 2020 pada Jumat (14/8) dipastikan mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Mulai dari pelaksanaan sidang dipersingkat dan jumlah peserta yang dibatasi.

Rangkaian sidang tersebut terdiri dari Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI yang akan dilaksanakan pada Jumat pukul 09.00-10.54 WIB, serta pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam menyampaikan RAPBN 2021 yang akan dilaksanakan pada pukul 14.00-16.00 WIB.

Sidang Tahunan MPR merupakan agenda rutin setiap tahun dan sudah menjadi konvensi ketatanegaraan yang berlangsung sejak 2015.

Sidang Tahunan adalah bentuk akuntabilitas lembaga negara dengan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada masyarakat. Lembaga negara itu ialah MPR, DPR, DPD, Presiden, MK, MA, KY, dan BPK.

Baca juga: Sidang Tahunan MPR Siap Digelar dengan Protokol Kesehatan

Namun, pada Sidang Tahunan MPR 2020, Presiden Joko Widodo akan menyampaikan pidato yang merangkum kinerja semua lembaga negara. Adapun laporan kinerja lembaga negara yang seharusnya dilaporkan kepada masyarakat, MPR akan memfasilitasi untuk mempublikasikannya kepada masyarakat secara virtual.

"Pimpinan MPR akan memublikasikan laporan tahunan pimpinan lembaga negara kepada masyarakat. Kami akan gunakan teknologi yang sedang tren seperti Youtube, video streaming dengan format dibuat mobile," kata Ketua MPR Bambang Soesatyo, beberapa waktu lalu.

Pada tahun ini, DPR menjadi tuan rumah pelaksanaan Sidang Tahunan MPR RI 2020, Sidang Bersama DPR-DPD RI, dan pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam menyampaikan RAPBN 2021.

Setjen DPR mengharuskan setiap orang yang masuk ruang sidang harus menunjukkan tes usap atau swab test dengan hasil negatif covid-19. Dan setiap orang yang memasuki kawasan sekitar Gedung Nusantara tempat pelaksanaan Sidang Tahunan, wajib melaksanakan tes cepat atau rapid test covid-19 dengan hasil nonreaktif.

Penerapan protokol kesehatan juga diterapkan dengan mengurangi kehadiran orang dalam sidang guna menerapkan jaga jarak antara satu orang dengan
orang lainnya.

Dari 575 anggota DPR, Sidang Tahunan kali ini akan dihadiri secara fisik oleh 176 anggota. Adapun dari 136 anggota DPD, hanya akan dihadiri secara fisik 50 anggota. Selain itu, ada 50 pimpinan MPR yang hadir.

Dari sisi pemerintah, Sidang Tahunan 2020 hanya dihadiri secara fisik oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, dan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan.

Indra mengatakan untuk duta besar negara-negara sahabat, anggota DPR-DPD, dan para mantan Presiden yang tidak bisa hadir secara fisik, akan diundang secara virtual.

Di saat bangsa Indonesia menghadapi pandemi, muncul berbagai harapan kepada Presiden Jokowi yang akan menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI.

Baca juga: Anies: Semua Lomba 17-an Dilarang

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menilai pelaksanaan Sidang Tahunan tersebut merupakan momentum bagi bangsa Indonesia untuk memperkuat semangat kebangsaan menghadapi pandemi covid-19.

Menurut dia, Sidang Tahunan MPR harus menjadi momen untuk mengabarkan kebaikan dan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat serta membangun dan mengobarkan semangat untuk kembali bangkit dan melakukan perbaikan.

Baca juga: Anies Resmi Perpanjang PSBB Transisi di Jakarta hingga 27 Agustus

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad juga memiliki harapan agar pidato Presiden harus menyampaikan poin-poin yang dapat memunculkan harapan bagi masyarakat Indonesia yang masih menghadapi pandemi.

Dia berharap Presiden tidak menyampaikan hal yang biasa-biasa saja. Karena kalau hal biasa yang disampaikan, dikhawatirkan kondisi ke depan akan semakin tidak baik. (Ant/X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya