Presiden: Orang yang tidak Taat Protokol Kesehatan Semakin Banyak

Dhika Kusuma Winata
03/8/2020 11:24
Presiden: Orang yang tidak Taat Protokol Kesehatan Semakin Banyak
Presiden Joko Widodo(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

PRESIDEN Joko Widodo menyampaikan adanya kekhawatiran masyarakat terkait perkembangan pandemi covid-19. Presiden menyoroti hal itu berkaitan dengan laju kasus covid-19 yang terus bertambah dan protokol kesehatan yang tampak mengendur di masyarakat.

Hal itu disampaikannya dalam rapat terbatas kabinet mengenai penanganan covid-19 di Istana Merdeka, Senin (3/8).

"Saya tidak tahu sebabnya apa, suasana pada minggu-minggu terakhir ini kelihatan masyarakat berada pada posisi yang khawatir mengenai covid-19. Entah karena kasusnya meningkat atau terutama kalangan menengah ke atas melihat orang yang tidak taat pada protokol kesehatan tidak semakin sedikit, tapi semakin banyak," ucap Jokowi.

Presiden menyoroti, hingga kini kasus covid-19 sudah melebihi 111 ribu kasus dengan tingkat kematian (fatality rate) 4,7%. Tingkat kematian itu, ucap Presiden, tergolong tinggi dibandingkan rata-rata secara global.

"Angka kematian di Indonesia ini lebih tinggi 0,8% dari angka kematian global. Ini saya kira menjadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama. Selain itu juga case recovery rate di negara kita data terakhir 61,9% saya kira juga bagus terus meningkat angkanya," kata Presiden.

Baca juga: Presiden Geram Banyak Menteri Santai Tangani Covid-19

Karena itu, Presiden kembali meminta jajarannya untuk fokus menjaga penerapan protokol kesehatan. Kampanye protokol kesehatan perlu terus dimasifkan dan terfokus ke seluruh lapisan masyarakat khususnya di kalangan menengah ke bawah. Strategi baru untuk kampanye protokol kesehatan juga diperlukan agar lebih efektif.

"Saya ingin yang namanya protokol kesehatan, perubahan perilaku di masyarakat, betul-betul menjadi perhatian kita. Saya ingin fokus saja mungkin dalam dua minggu kita fokus kampanye mengenai pakai masker. Nanti dua minggu berikutnya kampanye jaga jarak atau cuci tangan misalnya, tidak dicampur urusan cuci tangan, urusan jaga jarak, urusan tidak berkerumun, pakai masker," tutur Kepala Negara.

Presiden juga meminta pelibatan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam mengampanyekan protokol kesehatan. Presiden menyebut peran PKK akan efektif untuk melakukan kampanye dari rumah ke rumah.

"Kalau ibu-ibu khawatir masalah covid-19 mungkin kita rem, tapi kalau ibu-ibu siap saya kira PKK ini sangat efektif door to door urusan masker. Perubahan perilaku ini benar-benar harus kita lakukan dengan komunikasi mungkin di TV, di medsos, secara masif selama dua minggu ini dengan cara-cara yang berbeda," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya