Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
KETUA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri ingin korupsi hilang dari Tanah Air agar penyakit tersebut tak lagi mampu mempengaruhi apalagi merasuki anak-anak kita, generasi penerus bangsa dan kebangga negeri ini. Ia pun mengaku 'muak' dengan tindakan korupsi yang dilakukan oknum pejabat.
Untuk menjalankan mimpinya itu, Firli berencana menanamkan sikap antikorupsi mulai dari pendidikan taman kanak-kanak (TK). Menurutnya, anak-anak perlu didoktrin dengan sikap antikorupsi sejak dini.
"KPK tengah menjalankan strategi pendekatan pendidikan masyarakat mulai dari anak-anak TK, Sekolah Dasar (SD), hingga perguruan tinggi untuk membentuk mindset dan culture-set melalui beberapa program edukasi antikorupsi," kata Firli, Jumat (24/7).
Baca juga: Tahan 11 Anggota DPRD Sumut, KPK: Bukti Korupsi Kejahatan Massal
Firli mengatakan tiap materi pendidikan antikorupsi akan berbeda. Itu tergantung dari tingkatan sekolah yang sedang diduduki. Menurut Firli, menanamkan sikap antikorupsi adalah cara ampuh untuk menghapus tindakan rasuah di masa depan. Pendekatan itu akan dilaksanakan secara holistik, integral sistemik, dan sustainable.
"Strategi ini dapat menjadi salah satu imun bagi anak-anak kita agar tidak terjangkit virus korupsi dan pengaruh kuat laten korupsi yang telah berurat akar di negeri ini," ujar Firli.(OL-5)
Lebih dari Sejuta Sarjana Menganggur, Ketua DPR Puan Maharani Sistem Pendidikan dan Industri Belum Terkoneksi
Anak adalah investasi emas yang kita harapkan dapat membawa negara Indonesia ke dalam era keemasan
DESA Panji Anom, Kabupaten Buleleng (Bali Utara), dan Desa Abiansemal, Kabupaten Badung (Bali Selatan) bersama SW Indonesia menjawab dua tantangan besar di masyarakat.
PADA 3 Juli 2025 kita memperingati tonggak penting dalam sejarah pendidikan tinggi di Indonesia, yakni peringatan 105 tahun Pendidikan Tinggi Teknik (PTTI).
Cak Imin menyatakan 100 Sekolah Rakyat rintisan yang memanfaatkan aset bangunan milik negara telah siap beroperasi dan diresmikan Presiden Prabowo Subianto.
Banyak sekolah, terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar), masih menghadapi kendala dalam memaksimalkan penggunaan Chromebook.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved