Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
PRESIDEN Joko Widodo mengungkapkan pertumbuhan ekonomi nasional, pada kuartal kedua, bisa saja anjlok sampai -17% jika menerapkan lockdown secara penuh beberapa bulan lalu.
Untungnya, langkah ekstrem tersebut tidak dilakukan. Sejak awal, pemerintah ingin ingin menjaga aspek kesehatan dan ekonomi secara seimbang. Meski fokus kepada penekanan jumlah kasus positif, dampak ekonomi juga tetap dipikirkan.
Dengan kebijakan yang diambil itu, pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi tidak akan jatuh terlalu dalam yakni hanya -4,3% pada kuartal kedua.
"Saya tidak bisa bayangin kalau kita dulu lockdown mungkin bisa -17%," jelas Presiden Jokowi di hadapan para gubernur di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (15/7), dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet.
Presiden mengaku terus memperbarui perkembangan ekonomi dunia. Dari keterangan yang ia terima dari OECD, pertumbuhan ekonomi dunia berpotensi terjun ke angka -7,6%.
"Saya minta kepada para Gubernur agar rem dan gasnya ini diatur betul. Jangan sampai tidak terkendali. Tidak bisa kita ngegas yang hanya ekonominya saja, tidak bisa. Covid-19-nya juga nanti malah naik ke mana-mana. Dua-duanya ini harus betul-betul digas dan remnya diatur betul, semuanya terkendali semuanya," jelas Jokowi. (OL-8)
Proses pembelajaran siswa harus diganti dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa otak perempuan cenderung mengalami penuaan lebih cepat dibandingkan laki-laki, terutama akibat stres dan perubahan gaya hidup
Penambahan 44 unit bus listrik dari Tiongkok sempat terhambat akibat lockdown pandemi covid-19 pada 2022 silam.
Anggota Parlemen Inggris menyetujui laporan mengecam mantan PM Inggris Boris Jonson yang melanggar lockdown Covid.
Langkah itu ia lakukan karena pemerintah sama sekali tidak memiliki pengalaman dalam menghadapi pandemi.
PARTAI Komunis China (PKC) yang menguasai jalannya pemerintah dan arah negara, menyatakan akan menindak tegas semua kegiatan infiltrasi hingga sabotase oleh pasukan musuh.
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved