Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah memantau keterlibatan anak dalam aksi massa bertajuk Apel Siaga Ganyang Komunis di Jakarta dan Tangerang. Menurut Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak Jasra Putra, dari ribuan peserta yang hadir pada aksi massa di dua lokasi tersebut, 15%-20% di antaranya anak-anak.
"Artinya sudah kesekian kali anak-anak terlibat aksi tanpa sanksi yang tegas. Di lapangan tampak mulai dari bayi, anak, remaja terlibat dalam aksi tersebut," kata Jasra dalam keterangan tertulis, Minggu (5/7).
Dalam aksi massa tersebut, lanjutnya, ujaran dan perkataan keras terlontar, bahkan mengarah kepada kebencian sesama. Hal ini dinilai dapat memberi dampak buruk kepada perkembangan jiwa anak-anak ke depan.
"Apalagi kalau terus tumbuh subur di komunitasnya atau aksi-aksi berikutnya tanpa penjelasan dan pendampingan," katanya.
"Seperti kata menghalalkan sembelih orang, sembelih komunis, menjadi kata terbanyak yang disampaikan pada aksi tersebut. Paparan kekerasan dalam bentuk verbal tak terhindarkan ditelan anak mentah-mentah," imbuh Jasra.
KPAI pun menyayangkan keberadaan panitia, orator, dan tokoh acara yang berada dalam keteduhan panggung dan anak-anak dalam terik panas. Jasra juga menilai situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta yang seharusnya dapat berjaga jarak pun tidak dipatuhi peserta aksi.
"Memang tidak mungkin dengan kepadatan ribuan peserta aksi. Artinya kepatuhan protokol kesehatan sangat minim," katanya.
Padahal, jelas Jasra, data anak yang positif covid-19 per 16 Juni 2020 telah mencapai 3.155 anak, dengan rincian anak umur 0 hingga 5 tahun sebanyak 888 anak dan 6 sampai 17 tahun 2.267 anak.
"Pemandangan di lapangan juga memperlihatkan ada orang tua yang bermasker dan tidak. Begitupun balita ada yang bermasker dan tidak," ungkapnya.
"Ada juga anak anak kecil yang tetap bermain di tengah aksi tersebut, karena itu kebutuhan seusianya. Jadi mereka sama sekali tidak terfokus ke aksi siang itu," imbuhnya.
Menurut Jasra, KPAI sangat menyayangkan Persaudaraan Alumni 212 masih terus membiarkan anak-anak terlibat dalam aksi mereka. KPAI pun berharap para penegak aturan perlindungan anak dapat memberi sanksi tegas agar dampak risiko dan ancaman jiwa masa depan anak-anak Indonesia dapat diselamatkan sejak dini.
"KPAI meminta anak anak tidak terus menerus diikutkan aksi massa, unjuk rasa dan kampanye politik, karena pengalaman buruk yang seharusnya tidak boleh diulang bangsa ini," pungkasnya. (P-2)
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Muhammad Rizieq Shihab berorasi di depan ribuan massa yang hadir dalam reuni akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212 di kawasan Monumen Nasional (Monas), Senin (2/12) pagi.
Polda Metro Jaya menyiapkan rekayasa lalu lintas di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada Senin (2/12). Langkah itu dilakukan menyusul adanya Reuni Akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212.
KETUA DPD Gerindra DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Ariza) menyebut pihaknya membuka diri terhadap pihak yang ingin mendukung Ketua Umum Prabowo Subianto termasuk dari kelompok 212.
Pasalnya, hal itu keluar dari konteks aksi yang menuntut penghentuan pembahasan RUU HIP.
“Ini apel siaga dengan gelar pasukan para jawara, laskar, brigade, dan lain-lain. Peserta se-Jabodetabek kurang lebih lima ribuan pasukan,” ungkap Novel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved