Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sekjen PDI Perjuangan: Jangan Uji Kesabaran Revolusioner Kami

Antara
26/6/2020 21:48
Sekjen PDI Perjuangan: Jangan Uji Kesabaran Revolusioner Kami
Kader PDI Perjuangan menggelar aksi longmarch menuju Polres Jakarta Timur, kemarin. Mereka mendesak pengusutan pembakaran bendera partai.(MI/ANDRI WIDIYANTO)

SEKJEN DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyebutkan, partai mengedepankan dialog dan musyawarah. Namun ia menegaskan agar pihak-pihak yang merongrong untuk tidak lebih jauh menguji kesabaran partainya.

"Untuk itu PDI Perjuangan menegaskan bahwa dialog dan musyawarah kita kedepankan, namun jangan uji kesabaran revolusioner kami," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, hari ini.

Menurut dia, langkah pihaknya memproses hukum pembakaran bendera partai di depan Gedung DPR pada Rabu (24/6), didasari pengalaman Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Saya teringat ketika konsolidasi dilakukan paska peristiwa Kudatuli 27 Juli 1996. Saat itu ada yang mengusulkan untuk melakukan perlawanan terhadap rezim. Namun Ibu Megawati Soekarnoputri mengambil langkah yang mengejutkan, yakni membentuk Tim Pembela Demokrasi dan melakukan gugatan di lebih dari 267 Kabupaten/Kota," ujarnya.

Baca juga: DPRD Bakal Awasi Pelaksanaan Reklamasi Ancol

Dia menegaskan, saat itu ada yang memprotes langkah Megawati, namun dengan keyakinan yang dimiliki, langkah tersebut membuahkan hasil. "Keyakinannya terbukti, seorang hakim yang bernama Tobing di Riau memenangkan gugatan PDI dan posko gotong royong berdiri spontan. Inilah cermin dukungan rakyat. Itulah esensi kekuatan moral," cerita Hasto.

Menurut dia, seluruh anggota dan kader PDIP masih satu komando yaitu untuk menahan dan terus menjaga persatuan. "Kami Nasionalis-Soekarnois yang selalu berjuang untuk bangsa dan negara. Kami dididik untuk mencintai negara ini lebih dari segalanya dan membangun persaudaraan sebagai saudara sebangsa dan setanah air, untuk Indonesia yang satu," tegas Hasto.

Dia pun memberi contoh, bagaimana Megawati meminta agar tidak ada yang menghujat Presiden kedua RI Soeharto saat diturunkan, meskipun Soekarno pernah dipinggirkan.

"Bagi PDIP, politik itu menebar kebaikan, dan membangun optimisme. Prioritas utama kami saat ini adalah membantu rakyat akibat COVID-19," ujarnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya