Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Pandemi kian Terkendali

Andhika Prasetyo
25/6/2020 05:18
Pandemi kian Terkendali
Presiden Joko Widodo, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid- 19 Wiku Adisasmito di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin(ANTARA/SIGID KURNIAWAN/POOL)

PEMERINTAH telah membangun sistem informasi terintegrasi Bersatu Lawan Covid-19 (BLC) untuk menentukan zonasi tingkat penularan di era pandemi. BLC pun menjadi navigasi bagi pemerintah untuk memutuskan berbagai kebijakan berbasis data lengkap dan up to date.

Melalui sistem informasi terintegrasi itu, pemerintah mengikuti perkembangan penanganan covid-19 setiap hari di seluruh wilayah Tanah Air. Dalam perkembangan terakhir, Presiden Joko Widodo mengisyaratkan bahwa data-data yang muncul sangat memberikan harapan.

Penanganan pandemi pun diyakini semakin terkendali, menguatkan optimisme dan soliditas dalam perang melawan covid-19.

“Indonesia adalah bangsa yang besar dan berjaya, dengan gotong royong, dengan kekompakan, dengan solidaritas antarmasyarakat sebagai modal utama, bersama kita saling menjaga, bersatu kita bisa,” kata Presiden saat memberikan keterangan mengenai zona daerah terkait covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin.

Presiden menambahkan, dalam penetapan status kenormalan baru di daerah, hal itu berbasis data lapangan, pertimbangan matang, dan rekomendasi para ahli. Jika pelonggaran diberikan, artinya telah terjadi perkembangan cukup baik di daerah tersebut.

“Semua daerah yang mau menerapkan new normal harus lebih dulu melalui tahapan, kondisinya seperti apa, kapan waktu yang tepat, sektor apa yang diprioritaskan. Itu semua berdasarkan data yang kita miliki,” jelas Presiden.

Beberapa daerah pun diberikan izin membuka kembali kegiatan sosial dan ekonomi. Kepala Negara juga mengapresiasi gubernur, bupati, wali kota, dan satuan gugus tugas di daerah yang berhasil menekan kasus dan angka kematian.

Meski demikian, Presiden mengingatkan ancaman covid-19 belum berakhir. Di tiga provinsi, yaitu Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan, angka kasus positif masih terus meningkat.

Masyarakat diminta tetap mematuhi protokol kesehatan dalam setiap aktivitas di luar rumah demi memutus penyebaran virus korona.

Tiga provinsi

Di Jawa Timur, Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengakui masih terjadi peningkatan kasus covid-19 di daerahnya, terutama di Surabaya Raya.

Menurut Khofifah, dari seluruh kabupaten dan kota di Jatim, kasus tertinggi ada di Surabaya. Satusatunya daerah yang berada di zona hijau hanyalah Kota Madiun. “Kami berusaha keras menekan penularan dan angka kematian,” harap Khofifah.

Salah satu upaya yang dilakukan ialah melaksanakan tes cepat molekuler dan polymerase chain reaction (PCR) secara massal untuk mengetahui penyebaran virus.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo pun meminta Khofi fah mengendalikan betul potensi penularan, terutama terkait kasus pengambilan paksa pasien atau jenazah pasien covid-19 yang sangat membahayakan keselamatan masyarakat luas.

Di Banjarmasin, Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, Abdul Haris Makkie, mengatakan Pemprov Kalsel menargetkan mampu mengendalikan pandemi pada Agustus mendatang. Guna memutus rantai penyebaran virus, upaya tracking, tracing, dan testing terduga terinfeksi covid-19 pun dimasifkan.

Di Makassar, tim pakar medis penanganan covid-19 Sulsel, Prof Syafri Kamsul Arif, menjelaskan kasus baru di Sulsel terus bertambah karena tracking dan testing kian masif dilakukan. Penyebab lainnya ialah ‘keunikan’ masyarakat Sulsel, khususnya di Kota Makassar. “Mereka ini lebih mementingkan life style. Kuncinya ada pada kesadaran,” sebut Prof Syafri, kemarin. (FL/DY/LN/RO/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik