Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Covid-19 di Jakarta Terkendali

Selamat Saragih
23/6/2020 04:21
Covid-19 di Jakarta Terkendali
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan(Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo)

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan penyebaran covid-19 di Ibu Kota kian terkendali dan tidak ada lonjakan pasien di rumah sakit sehingga fase pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi bisa diteruskan. Namun, dia mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dalam beraktivitas sehari-hari.

Anies kemarin memaparkan hasil kajian tim Fakultas Kesehatan Masyarakat UI yang menunjukkan tren positif. Disebutkan, selama dua pekan penerapan PSBB transisi, tingkat reproduksi covid-19 berada di angka 0,98 atau turun 0,01 dari sebelumnya 0,99.

“Dari laporan tim FKM UI, ketika kekhawatiran ada lonjakan, tidak terjadi. Justru angka hasil tesnya menjadi 0,98,” ujar Anies di sela acara HUT ke-493 Kota Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta.

Berdasarkan hasil kajian tersebut, katanya, berarti covid-19 di Jakarta bisa dikendalikan. Hal itu bukan saja karena kerja pemerintah, melainkan juga terutama berkat kerja keras masyarakat. “Pahlawan di dalam menghadapi ini adalah warga pribadi-pribadi, keluarga yang memilih berada di rumah dan menjaga protokol kesehatan.”

Angka tersebut, imbuh Anies, mencerminkan tingginya tingkat kepatuhan warga dalam pencegahan korona. Berdasarkan potret itu pula, fase PSBB transisi bisa diteruskan dan akan dievaluasi lagi pada akhir bulan ini.

Kendati begitu, Anies menegaskan tidak akan ragu untuk kembali memberlakukan PSBB jika warga mengabaikan protokol pencegahan korona. Dia pun memastikan bahwa pemprov tidak akan membuat kebijakan yang mengesampingkan keselamatan. “Bila dianggap membahayakan, kita akan lakukan kembali ke PSBB semula. Tapi sekarang karena temuannya tidak, kita akan jalani terus dua minggu lagi.”

Anies mengakui jumlah kasus positif di DKI Jakarta memang meningkat. Dari data kemarin, ada penambahan 127 kasus dalam sehari dan kini penderita covid-19 di Ibu Kota berjumlah 9.957 orang.

Namun, peningkatan tersebut lantaran semakin masifnya pemeriksaan dengan metode reverse transcription polymerase chain reaction (PCR). Pemeriksaan PCR telah mencapai 251.265 sampel darah atau spesimen.

Inovasi

Secara terpisah, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan bahwa faktor inovasi menjadi kunci keberhasilan suatu daerah memasuki era produktif dan aman bersama covid-19. Dia mengingatkan, berubahnya tatanan kehidupan menyebabkan seluruh bidang kegiatan, termasuk ekonomi, akan dilaksanakan dengan cara yang sama sekali berbeda dari sebelumnya.

“Untuk itu dibutuhkan inovasi dan kreativitas agar kegiatan ekonomi produktif tetap jalan, tetapi aman covid-19,” kata Wapres.

Setiap daerah, lanjutnya, harus menyiapkan dengan baik sebelum memulai aktivitas ekonomi dalam tatanan kenormalan baru. Mereka mutlak mematuhi rambu-rambu yang dikeluarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy juga meminta daerah yang berniat mengurangi pembatasan sosial untuk terlebih dulu melakukan simulasi secara tepat. Mereka harus bisa memastikan bahwa protokol kesehatan dilaksanakan dengan baik.

Sementara itu, Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat meminta seluruh pemerintah daerah mewaspadai ancaman peningkatan penyebaran virus di wilayah masing-masing. Dia melansir pernyataan WHO bahwa saat ini pandemi berada dalam fase baru dan berbahaya. Tercatat penambahan penderita covid-19 mencapai 150.000 kasus per hari di dunia, yang mayoritas berasal dari Amerika, Asia Selatan, dan Timur Tengah.

“Perlu kewaspadaan tinggi. Apalagi, berdasarkan prediksi para pakar, Juni-Juli akan memasuki puncak penyebaran covid-19 di Tanah Air,” tandas Lestari. (Ins/Che/Pra/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya