Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

New Normal Jadi Terobosan Ketidakpastian

PutriI Rosmalia Octaviani
08/6/2020 09:00
New Normal Jadi Terobosan Ketidakpastian
Warga melintas di depan mural bertuliskan ‘New Normal’ di Jalan Tb Simatupang, Jakarta, Sabtu (6/6/2020).(MI/PIUS ERLANGGA)

PEMERINTAH mendorong semua sektor kehidupan kembali berjalan dengan prasyarattetap menerapkan protokol kesehatan. Adaptasi kehidupan baru atau yang disebut new normal (kenormalan baru) akan meneruskan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam lingkup penanggulangan pandemi virus korona atau covid-19.

Presiden Joko Widodo berulang kali menjabarkan mekanisme kenormalan baru ketika mengunjungi sejumlah fasilitas umum guna memetakan pelaksanaan kenormalan baru. Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan pemerintah Indonesia, bahkan dunia, hingga saat ini belum dapat menjawab pertanyaan kapan pandemi covid-19 akan berakhir. Karena itu, semua pihak harus mulai bersiap memasuki fase kenormalan baru.

"Seluruh dunia juga tidak tahu karena vaksinnya belum ditemukan. Jadi, maka dari itu, selama vaksin belum ditemukan, kita harus bisa selalu berhadapan dengan virus ini," ujar Wiku, pekan lalu.

Ia mengatakan, dalam kondisi seperti itu, protokol kesehatan menjadi hal utama yang harus diterapkan. Seluruh masyarakat harus berkomitmen dan sadar bahwa bahaya virus covid-19 masih ada di sekitar mereka.

"Transformasi ini adalah untuk menata kehidupan dan perilaku baru, ketika pandemi, yang kemudian akan dibawa terus ke depannya sampai tertemukannya vaksin untuk covid-19 ini," imbuhnya.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyatakan semua orang harus siap menghadapi fase kenormalan baru. Disiplin dan kesadaran untuk tetap menerapkan protokol pencegahan covid-19 harus jadi prioritas untuk dilakukan.

"Kalau tidak patuh atau disiplin, pasti akan berisiko tertular. Sebelum vaksin keluar, disiplin protokol itu pasti harus tetap dilakukan," ujar
Ketua PB IDI, Daeng M Faqih.

Daeng mengatakan fase kenormalan baru memang hal yang mau tidak mau harus dihadapi. Tidak mungkin menghentikan kegiatan masyarakat hingga vaksin ditemukan. Namun, kenormalan baru mesti dilakukan bertahap, dimulai dari lingkup yang kecil dan berada di zona hijau atau yang cenderung lebih aman.


Dukung penuh

Dewan Pimpinan Pusat PDIP mendukung penuh kebijakan Presiden Jokowi yang mengajak seluruh rakyat Indonesia memasuki fase kehidupan baru di tengah pandemi covid-19.

"Sebagai partai pengusung utama Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf, tentu saja sikap politik kami mendukung langkahlangkah strategis pemerintah untuk mempersiapkan seluruh kehidupan bangsa dan masyarakat sebagai the new normal," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Bagi PDIP, ujar Hasto, kenormalan baru berarti masyarakat akan menjalani kehidupan sehari-hari dengan norma baru, merujuk pada protokol kesehatan yang ada. Artinya, kegiatan berbelanja dan kumpul di mal tak bisa dijalani bila tak mengikuti protokol kesehatan.

"Di era the new normal, yang perlu kita lakukan adalah membangun kesadaran hidup disiplin dan meningkatkan sistem imunitas tubuh dalam menghadapi situasi yang tidak mudah ini," ujar Hasto. Politikus Partai Gerindra Heri Gunawan mengatakan tatanan kehidupan baru diberlakukan karena tidak mungkin warga terus bersembunyi di rumah tanpa kepastian.

"Kebijakan ini diberlakukan dengan kesadaran penuh bahwa wabah masih ada di sekitar kita. Untuk itu, aktivitas ekonomi atau publik diperboleh kan dengan syarat mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan," tutur Heri.

Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi PKS DPR, Sukamta, menilai penerapan kenormalqan sebagai kegagalan penanggulangan virus korona. Pasalnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin sempat menyampaikan permintaan maaf karena virus korona bukan sesuatu yang mudah dihadapi.

"Mestinya pemerintah menjelaskan secara jujur, benarkah situasi penanganan covid-19 saat ini sudah semakin terkendali atau wacana new normal ini hanya sebagai kedok untuk menutupi ketidakmampuan menangani covid-19," tukasnya.
(Cah/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya