Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
DIREKTUR Utama TVRI Iman Brotoseno menonaktifkan akun media sosial dengan alasan untuk fokus bekerja. Mantan politisi Partai Demokrat Roy Suryo mempertanyakan alasannya.
"Tweeps, Takut (atau Malu?) Masa lalunya dibongkar terus sama Netizen, rupanya Sang Dirut @TVRINasional ini skrg Menutup akun Twitter @imanbr. Padahal itu belum seberapa lho, masih banyak lagi Rekam Jejaknya ... Apa perlu dilaporan ke Kontras nih? Ada Pejabat, eh Akun Hilang?," cuit Roy dalam akun Twitter @KRMTRoySuryo2, Minggu (31/5).
Baca juga: Komentari Roy Suryo, Darwis Triadi: Ngaku Pakar, Karya Enggak Ada
Roy beberapa kali mencuit seputar sosok Iman Brotoseno. Seperti, rekam jejak cuitan Iman Brotoseno tentang Enny Arrow & Mukidi.
"Tweeps, Ini ada Rekam Jejak rada Lucu dari Direktur Utama terpilih @TVRINasional yakni Cuitan Ybs soal "Enny Arrow & Mukidi" yg ditulis hari Jumat, 26/08/16. Mungkin mau menuliskan panjang-lebar (59 Hlm) soal Enny Arrow spt saat menulis GERWANI kemarin ya? AMBYAR TENAN iki..."
Baca juga: Roy Suryo Pamit dari Dunia Politik
Lalu, Roy juga mengunggah cuitan Iman seputar Gerakan Wanita Indonesia atau Gerwani, organisasi perempuan yang berafiliasi dengan PKI.
"Tweeps, Meski sudah dihapus, Namun Alhamdulillah sempat di screenshoot sebelumnya. Jadi kalau @Puspen_TNI & @DivHumas_Polri memerlukan,Semua masih ada 59 (lima puluh sembilan) hlm bukti2 Cuitan @imanbr ttg Gerwani, Organisasi Wanita yg terkait PKI ini," cuit Roy disertain sejumlah foto tangkapan layar dari akun Iman Brotoseno, @imanbr.
Tangkapan layar kultwit Roy Suryo. (Twitter: @KRMTRoySuryo2)
Baca juga: Jadi Trending Topic, Roy Suryo: Kuncinya di Panci
Secara terpisah, Iman mengaku prihatin atas tuduhan Roy Suryo. Iman mengakut kultwit terkait PKI yang disampaikan merupakan rangkaian dari bedah buku Memahami Kontroversi Sejarah Orde Baru yang merangkum berbagai opini sejarawan seperti Taufik Abdullah, Anhar Gonggong, Asvi Warman Adam, dan lain-lain.
Iman menegaskan, pemikiran dan tulisan intelektualitasnya lebih merupakan pencarian jawaban atas ruang dialektika yang terjadi di masyarakat termasuk sejarah, sosial, bahkan agama.
"Terlebih kalau melihat rekam jejak saya, saya terbiasa bicara tentang sejarah. Karena saya memang penyuka sejarah. Tulisan saya banyak, tidak saja soal sejarah. Tapi juga soal Islam dan kebangsaan. Saya selalu berprinsip dengan sejarah kita melihat cermin kita sendiri," katanya.
Baca juga: Rekam Jejak Dipersoalkan, Iman Brotoseno: Saya Tidak Berbohong
Ia mengaku prihatin jika ada pihak-pihak yang melakukan framing bahkan memelintir tulisannya sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda. "Kalau ingin membaca koleksi buku-buku saya dan berdiskusi soal sejarah, dengan senang hati saya akan berbagi. Ini memang merepotkan di mana hal-hal seperti ini selalu dijadikan plintiran dan framing," katanya.
Baca juga: Status Dirut TVRI yang Mantan Kontributor Playboy Dipertanyakan
Iman menyatakan menonaktifkan akun media sosialnya agar dapat lebih fokus dalam bekerja mengemban amanah jabatan barunya.
"Lebih baik saat ini saya memilih menonaktifkan akun twitter saya agar saya bisa fokus bekerja saja. Pesan saya, agar masyarakat membiasakan diri dengan budaya literasi yang sehat, termasuk melakukan check balance, sehingga keakuratan informasi terjaga," kata Iman. (X-15)
Tweeps,
Takut (atau Malu?) Masa lalunya dibongkar terus sama Netizen, rupanya Sang Dirut @TVRINasional ini skrg Menutup akun Twitter @imanbr
Padahal itu belum seberapa lho, masih banyak lagi Rekam Jejaknya ...
Apa perlu dilaporan ke Kontras nih? Ada Pejabat, eh Akun Hilang?
PERKUMPULAN Advokat Indonesia (Peradi) Bersatu mendesak Polda Metro Jaya untuk segera menaikkan status kasus tudingan ijazah palsu Jokowi ke tahap penyidikan.
Djuhandani memastikan ia dan tim penyidik telah bekerja secara profesional.
Relawan Solmet menyatakan bahwa Roy Suryo tidak memiliki kapasitas untuk menyebut ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, sebagai palsu.
Jokowi melaporkan lima orang atas kasus pencemaran nama baik di Polda Metro Jaya. Mereka ialah Roy Suryo, Eggi Sudjana, Rismon Sianipar, Tifauziah Tyassuma, dan Kurnia Tri Royani.
Bareskrim Polri koordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait laporan dugaan pencemaran nama baik dan penghinaan yang melibatkan Roy Suryo soal Ijazah Palsu Jokowi
MANTAN Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menghadiri pemeriksaan terkait kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Polda Metro Jaya, Kamis (15/5).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved