Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

158 Wilayah Direkomendasikan Siap Bekerja Kembali

Indriyani Astuti
31/5/2020 05:15
158 Wilayah Direkomendasikan Siap Bekerja Kembali
Para peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA), Fitri Hari (kiri) dan Ikrama Masloman, memaparkan rilis hasil survei di Jakarta.(MI/ADAM DWI)

LINGKARAN Survei Indonesia (LSI) merilis hasil temuan yang merekomendasikan 158 daerah di Indonesia yang cenderung siap bekerja kembali pada 5 Juni 2020. Peneliti LSI, Ikrama Masloman, memaparkan ke- 158 daerah tersebut dibagi menjadi tiga kategori.

Kategori pertama, yakni 124 daerah yang tidak terpapar atau belum ada temuan kasus positif virus korona. Kategori kedua, 33 wilayah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selesai sebelum 5 Juli 2020. Kategori terakhir ialah wilayah yang tidak menerapkan PSBB, tetapi kasus covid-19 di wilayah itu cenderung terkontrol, antara lain Bali dan Pekanbaru.

“Wilayah lain yang tidak disebut belum menjadi subjek dari riset LSI,” ujarnya dalam video konferensi di Jakarta, kemarin. Ikram beralasan bahwa masyarakat di 158 wilayah dinilai dapat segera bekerja kembali secara bertahap, tetapi didasarkan pada lima pertimbangan hasil dari temuan LSI.

Pertama, kasus virus korona di wilayah-wilayah tersebut sudah cenderung terkontrol, kedua ada perubahan strategi penanganan pandemi dengan menitikberatkan pada akar rumput, seperti penguatan pencegahan di tingkat RT ataupun desa. Ketiga, ekonomi yang harus dipulihkan karena terdampak pandemi.

“Ekonomi harus ditumbuhkan. Pandemi korona mempunyai efek sangat besar antara lain gelombang PHK. Karena itu, ekonomi harus tumbuh, kenormalan baru harus dijalankan untuk menghindari bencana baru, yakni ambruknya ekonomi karena rantai pasok tidak berjalan dan produksi terganggu,” paparnya.

Keempat masyarakat dapat bekerja kembali dengan protokol kesehatan, seperti menggenakan masker, selalu mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak fisik sesuai rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kelima, pertimbangan lainnya ialah beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina telah membuka kembali sektor bisnis dengan protokol kesehatan ketat.

Selain rekomendasi, ia menambahkan bahwa ada pula faktor-faktor yang harus diperhatikan ketika pemerintah memutuskan masyarakat dapat bekerja kembali, antara lain pemetaan wilayah yang dibagi dalam zona merah (tinggi kasus), kuning (sedang), dan hijau (rendah atau tidak ada kasus).

“Untuk wilayah yang membuka ekonominya, tetapi grafi k kasus hariannya menanjak, wilayah tersebut dapat kembali melakukan PSBB,” ucapnya.

Temuan ini didasarkan pada riset kualitatif oleh LSI menggunakan kajian data sekunder dari tiga lembaga, yakni Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 berupa data kasus harian sejak awal Maret hingga 28 Mei, data WHO, dan Worldometer. (Ind/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya