Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Mayoritas Warga tak Puas dengan Cara Jokowi Tangani Covid-19

Mediaindonesia.com
26/5/2020 14:30
Mayoritas Warga tak Puas dengan Cara Jokowi Tangani Covid-19
Petugas berjalan ke arah ambulans di samping ruang isolasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (5/3/2020).(ANTARA)

LEMBAGA Indobarometer merilis survei mengenai kinerja pemerintah dalam penanganan wabah virus Covid-19. Dalam survei yang bekerja sama dengan RRI tersebut diketahui 53,8% warga tidak puas dengan cara pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam menangani wabah Covid-19. Sementara itu yang menyatakan puas mencapai 46%. 

Direktur Eksekutif Indobarometer M. Qodari mengungkapkan ada beberapa alasan mengapa mayoritas warga tidak puas dengan cara Jokowi menangani wabah Covid-19. Pertama, masyarakat menilai kebijakan Jokowi tidak konsisten. Alasan kedua, pemerintah dianggap lambat dalam mendistribusikan bantuan sosial. Ketiga, data penerima bantuan juga tidak akurat. Kemudian alasan keempat masyarakat menilai penanganan secara umum lambat.

Baca juga: Ace Hasan Bantu Mahasiswa Terdampak Covid-19

Beberapa alasan lain mengapa masyarakat tidak puas yaitu kebijakan pemerintah dan pembantunya sering berbeda. Kemudian, banyak aturan dilanggar. Ada pula yang menilai penerapan PSBB tidak serius.  

Indobarometer juga menjelaskan alasan masyarakat yang puas terhadap penanganan wabah virus korona oleh pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Berdasarkan survei, sebanyak 31,1% warga puas karena merasa penanganan PSBB sudah baik. Alasan kedua, mereka menilai penanganan wabah corona oleh Jokowi sudah cepat tanggap.

"Kemudian, alasan lain mereka melihat mulai banyak yang sembuh. Ada pula yang menilai kebijakan PSBB sudah tepat dan terlihat kerja nyata," jelas Qodari.  

Indobarometer juga memberi rekomendasi ke Jokowi. Berkaca dari survei soal opini masyarakat tersebut, harusnya Jokowi mengubah kinerja dalam penanganan wabah Covid-19 karena mayoritas tidak puas.  

"Khususnya bila terkait masalah pengangguran dan kemiskinan. Dua masalah pokok terlihat benang merahnya dari jawaban responden yang tidak puas, yakni soal bantuan sosial dan kebijakan yang tidak konsisten. Ini harus diperbaiki," tutup Qodari.  

Survei digelar di 7 provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan. 7 provinsi ini setara dengan 64.9% populasi nasional). 

Baca juga: Ini Tiga Indikator Agar Aktivitas Ekonomi dan Sosial Bisa Dimulai

Survei digelar pada 12 – 18 Mei 2020. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah quota & purposive sampling dengan 400 responden yang tersebar secara proporsional. Margin of error sebesar ± 4.90%, pada tingkat kepercayaan 95%. 

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara via telepon seluler menggunakan kuesioner. Nomor telepon diambil secara acak dari responden survei Indobarometer saat pileg 2019, pilkada dan quick count.  (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya