Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (25/8) membantah tuduhan bahwa ia bercita-cita menjadi seorang diktator. Namun, di saat yang sama, ia menyebut bahwa banyak orang justru tampak menginginkan hal tersebut.
“Orang-orang bilang, ‘Dia diktator, dia diktator.’ Tapi banyak juga yang berkata, ‘Mungkin kita ingin seorang diktator.’ Saya tidak suka diktator. Saya bukan diktator,” kata Trump menanggapi kritik lawan politiknya.
Pernyataan itu memicu perdebatan, terutama karena berbagai survei menunjukkan sebagian besar pendukung Trump semakin terbuka pada gagasan presiden dengan kekuasaan nyaris tanpa batas.
Sebuah survei University of Massachusetts Amherst tahun lalu menanyakan pandangan publik soal pernyataan Trump, yang mengaku ingin menjadi diktator “hanya untuk sehari”. Meski disebut sebagai lelucon, 74% pemilih Partai Republik mendukung ide tersebut.
Temuan lain menunjukkan kecenderungan serupa. Menurut Pew Research Center, 59% pendukung Partai Republik percaya masalah negara akan lebih mudah diselesaikan jika Trump “tak perlu terlalu mengkhawatirkan Kongres dan pengadilan”. Angka ini melonjak hingga 78% di kalangan pemilih yang sangat mengidentifikasi diri dengan Partai Republik.
Sejumlah survei lain bahkan mengungkap dukungan lebih ekstrem:
Data ini menggambarkan sekitar seperempat hingga sepertiga pemilih Partai Republik mendukung ide presiden dengan kekuasaan tak terbatas, bahkan jika itu berarti melanggar hukum dan konstitusi.
Fenomena ini menjelaskan mengapa banyak pendukung Partai Republik tidak menentang langkah Trump memperluas kekuasaan. Retorika “banyak orang menginginkan diktator” juga bisa dipahami sebagai upaya Trump melegitimasi manuver politiknya.
Selain itu, wacana pemerintahan otoriter semakin populer di kalangan sayap kanan ekstrem AS. Sejumlah tokoh, termasuk komentator konservatif Tucker Carlson, kerap menyuarakan gagasan bahwa Amerika sedang bergerak menuju model pemerintahan yang lebih keras.
Dengan kondisi ini, pernyataan Trump dinilai bukan sekadar bantahan, melainkan juga sinyal kepada basis pendukungnya bahwa gagasan memperkuat kekuasaan presiden bisa diterima publik. (CNN/Z-2)
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan kritik kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebagai diktator tanpa pemilu.
"Ada konteks yang hilang dalam terjemahan wawancara saya dalam bahasa Belanda,"
MASYARAKAT Kalimantan Tengah (Kalteng) mengapresiasi kinerja 100 hari kepemimpinan Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran bersama Wakil Gubernur (Wagub) Edy Pratowo.
Survei The Kids Mental Health Foundation mengungkap alasan anak malas atau menolak sekolah, mulai dari rasa lelah, cemas, hingga masalah kesehatan mental.
Bukan lagi sekadar terpikat harga murah, para calon pengguna mobil listrik kini telah berevolusi menjadi konsumen yang lebih matang.
Kenaikan harga membuat konsumen di semua pasar semakin fokus pada nilai, namun di Indonesia perilaku ini berpadu dengan kebiasaan belanja yang praktis dan lokasi yang mudah dijangkau.
LEMBAGA Survei Charta Politika Indonesia merilis survei terbaru evaluasi publik atas kinerja Gubernur- Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) 2025
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved