Pemerintah Percepat Pemeriksaan PDP

Ata/Dhk/X-7
09/5/2020 06:05
Pemerintah Percepat Pemeriksaan PDP
Petugas mempersiapkan alat medis di RS Darurat Covid-19, kompleks Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020).(ANTARA)

PEMERINTAH akan mempercepat pemeriksaan terhadap pasien dalam pengawasan (PDP) yang hingga kemarin siang berjumlah 29.087. Pemeriksaan akan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) realtime dan tes cepat molekuler (TCM) yang baru dikembangkan.

“Mulai kemarin (Kamis 7/5), satu laboratorium Wisma Atlet berbasis TCM untuk memeriksa antigen sudah kita operasionalkan. Kita juga
sudah kirim spesimen ke lebih 15 mesin TCM di seluruh Indonesia,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam telekonferensi di Graha BNPB, Jakarta, kemarin.

Menurutnya, catridge sudah ada di jalan dalam mencapai sasaran yang sudah ditargetkan pemerintah. Sebagian sudah diterima laboratorium dan sudah diperiksa.

Yurianto memaparkan, hingga kini pihaknya telah memeriksa 143.453 spesimen menggunakan PCR realtime. Sebanyak 328 spesimen diperiksa melalui TCM.

“Pasien terkonfirmasi melalui tes PCR sebanyak 13.026 dan dengan menggunakan TCM 86,” tambahnya.

Lebih lanjut Yurianto melaporkan, per 8 Mei 2020, jumlah kasus terkonfi rmasi positif covid-19 sebanyak 13.112 setelah ada penambahan 336 orang. Jumlah kasus meninggal bertambah 13 orang sehingga total menjadi 943. Sebaliknya kasus sembuh bertambah 113 orang sehingga totalnya menjadi 2.494 orang. Adapun jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 244.480.

Selain intervensi di bidang kesehatan, kata Yurianto, solidaritas kemanusiaan merupakan modal utama untuk menghadapi covid-19.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyatakan pemerintah berysukur penambahan kasus virus korona di Tanah Air tak seburuk prediksi yang dikeluarkan berbagai ka langan. Prediksi yang menyatakan kasus covid-19 akan meledak signifi kan sejauh ini tidak terjadi.

“Kita bersyukur prediksi bahwa kasus di Indonesia akan tumbuh secara eksponensial yang sangat ekstrem ternyata tidak terjadi,” tukasnya. (Ata/Dhk/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya