Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Buruh Nilai Keputusan Tunda Pembahasan Isu Ketenagakerjaan Tepat

Thomas Harming Suwarta
25/4/2020 20:54
Buruh Nilai Keputusan Tunda Pembahasan Isu Ketenagakerjaan Tepat
Ketua Umum Pimpinan Pusat Percetakan Penerbitan dan Media Informasi SPSI Arnod Sihite(Dok. SPSI)

ORGANISASI buruh menilai keputusan Pemerintah dan DPR RI bersama buruh Indonesia untuk menunda pembahasan klaster ketenagakerjaan dalam Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja sudah tepat.

Keputusan itu bukan saja membuka ruang untuk memberikan masukan agar mendapatkan solusi yang terbaik bagi stakeholder baik pemerintah, pengusaha dan pekerja yang sering disebut dengan Tripartit, tetapi juga memberikan kesempatan lebih leluasa bagi pemerintah untuk menyelesaikan masalah covid-19 yang kini melanda Indonesia.

“Ini sudah tepat dan buruh tentu sejalan dengan keputusan Pak Presiden terkait penundaan ini. Artinya Bapak Presiden juga merespon apa yang menjadi aspirasi buruh selama ini,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Percetakan Penerbitan dan Media Informasi SPSI Arnod Sihite di Jakarta, Sabtu (25/4).

Sesuai dengan semangat DPR dan Pemerintah, Buruh lanjut Arnod menganggap keputusan ini adalah yang terbaik sehingga buruh, dunia usaha, pemerintah dan DPR bisa memiliki waktu lebih banyak waktu mendalami ulang pasal-pasal yang ada.

“Isu-isu soal upah, PHK, Outsourcing, Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, masalah sanksi, Tenaga Kerja Asing dan beberapa isu lain memang harus dibicarakan lagi. Ini tidak bisa dilakukan buru-buru sehingga penundaan ini sangat tepat,” katanya.

Baca juga : Minta Tunda RUU Ciptaker, Demokrat : Rakyat Resah Hadapi Covid-19

Anggota LKS Tripartit nasional ini menambahkan selain mendalami lagi pasal-pasal yang dianggap krusial, penundaan ini juga membantu pemerintah agar lebih fokus menangani Wabah Covid-19 yang ada di depan mata.

“Kita tentu memberi prioritas besar pada wabah ini terlebuh dulu karena dampaknya yang saat ini sudah sama-sama kita rasakan, bukan saja soal kesehatan tetapi juga ekonomi bangsa kita jadi terganggu,” tukasnya.

Ia pun berharap agar seluruh masyarakat bersatu dengan segala upaya pemerintah mengatasi wabah covid-19.

“Saat ini yang dibutuhkan adalah kerja sama seluruh anak bangsa, bukan lagi saling menyalahkan atau bahkan mencari untung sendiri tetapi ambil bagian sesuai dengan porsi masing-masing untuk menyelesaikan wabah ini. Presiden sudah mengajak agar ada semangat gotong royong dan solidaritas untuk saling membantu agar kebijakan stimulus ekonomi, bantuan sosial tepat sasaran dan kita terlibat dengan cara kita masing-masing,” pungkas Arnod. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik