Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pemerintah harus Secepatnya Karantina Wilayah

Cahya Mulyana
29/3/2020 19:31
Pemerintah harus Secepatnya Karantina Wilayah
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono akan menutup jalan di Tegal untuk mencegah penyebaran covid-19.(MI/SUPARDJI RASBAN)

PENDIRI Lembaga Survei Indonesia Denny JA menyarankan Presiden Jokowi segera berlakukan karantina wilayah. Ini satu satunya cara agar virus korona tidak semakin menyebar ke berbagai daerah terlebih akan ada arus mudik menjelang puasa dan lebaran.

Menurut Denny, Indonesia tak mengenal istilah lockdown. Tapi Indonesia mempunyai konsepnya sendiri yaitu karantina wilayah. Itu diatur dalam UU 6 tahun 2018 Tentang Kekarantinaan Kesehatan.

"Masalahnya karantina wilayah itu kewenangan pemerintah pusat. Namun kini daerah mulai banyak mengambil inisiatif sendiri untuk melindungi wilayahnya misalnya, Solo, Bali, Tegal, Papua dan Maluku," kata Denny melalui keterangan resmi, Minggu (29/3).

Ia mengatakan keputusan pemda memang bertindak tidak sesuai aturan, namun persepsi publik memihak mereka. Pemda dianggap peduli kepada masyarakat.

"Jika Jokowi terlambat bertindak menerapkan karantina wilayah, dan penyebaran virus korona memburuk, sejarah akan menyalahkan Jokowi," jelasnya.

Baca juga: Polisi Tunggu Kebijakan Pemerintah soal Lockdown

Amerika Serikat dan Italia cukup menjadi contoh. Dua negara itu mengalahkan Tiongkok dari sisi angka terpapar covid-19 di Amerika dan angka kematian di Italia. Salah satu penyebabnya karena pemerintah kedua negara dianggap lambat memberlakukan sejenis karantina wilayah.

"Yang penting harus ada aturan bahwa arus uang dan barang tetap lancar," tambahnya. 

Denny bahkan menyatakankan Jokowi jangan berhenti di tingkat himbauan. Namun harus juga membuat aturan yang memberikan sanksi hukuman fisik atau denda.

Di era ini publik akan mengerti. Kesehatan bersama berada di atas kebebasan. Tak apa kebebasan dibatasi sementara karena penyebaran virus dan nyawa manusia sebagai resiko.

"Civil Society dan pengusaha di era pandemik ini sangat ditunggu peran sertanya. Pandemik terlalu besar jika hanya diserahkan kepada pemerintah," pungkasnya. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya