Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
ISU pemulangan Warga Negara Indonesia yang merupakan eks kelompok ekstremis Islamic State (IS) dinilai perlu penyaringan yang matang. Militansi IS dinilai tidak perlu dipulangkan.
"Mereka yang memang kombatan dan penganut idiologi IS ya tidak usah diajak pulang. Tetapi, bisa dipertimbangkan bagi mereka terutama perempuan dan anak-anak yang ke sana karena faktor-faktor terpaksa ikut suami kemudian sudah sadar dan menyadari IS itu sesat," kata Anggota DPR dari Fraksi PPP Asrul Sani, Minggu (9/2).
Asrul mengatakan jika memang rencana pemulangan eks IS itu terjadi, pemerintah perlu melakukan profiling kepada setiap orang. Pemerintah juga harus bisa benar-benar memastikan setiap orang yang dipulangkan tidak membawa paham IS ke Indonesia.
Baca juga: Said Aqil Nilai Indonesia Laik Jadi Kiblat Peradaban Islam
"Kalau ternyata semua hanya mereka yang merupakan penganut fanatik idiologi IS ya maka tidak usah diajak pulang," ujar Asrul.
Selain itu, Asrul meminta pemerintah tidak langsung membiarkan para eks IS langsung ke keluarga jika sudah dipulangkan.
Asrul menilai pemerintah perlu mengadakan program karantina untuk memastikan mereka semua benar-benar bersih setibanya di tanah air.
"Mereka semua harus bersedia mengikuti proses deradikalisasi untuk kembali kembali sebagai warga negara yang setia pada Pancasila dan NKRI," tutur Asrul. (OL-1)
Pentingnya mengikuti perkembangan situasi keamanan, mematuhi arahan dari otoritas setempat, serta menghindari wilayah yang menjadi target strategis dalam konflik antarnegara.
RENCANA pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Iran dan Israel menghadapi sejumlah tantangan di lapangan.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) dan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Phnom Penh telah memulangkan jenazah seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial MF dari Kamboja pada Rabu (18/6).
Pemerintah Indonesia menetapkan status Siaga I bagi wilayah Iran dan bersiap mengevakuasi WNI yang bersedia.
Ratusan WNI tersebut merupakan peserta program magang pendidikan yang berada di Kota Arafat, wilayah selatan Israel.
Ancaman serangan terhadap instalasi nuklir di Iran ini juga tentunya mengancam keselamatan penduduk sipil termasuk WNI.
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
PEMERiNTAH Israel dikabarkan mempersenjatai kelompok milisi lokal terkait ISIS di Jalur Gaza sebagai bagian dari strategi untuk melawan Hamas.
CITRA satelit dan video yang dilihat surat kabar Israel Haaretz menunjukkan bahwa geng kriminal terkait ISIS yang didukung Israel itu telah memperluas kehadirannya di Jalur Gaza selatan.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa pemerintahnya memasok senjata kepada kelompok bersenjata di Jalur Gaza, Palestina, yang menentang Hamas.
PEMIMPIN oposisi Israel Avigdor Lieberman menuduh pasukan Israel, atas persetujuan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mempersenjatai keluarga kriminal di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved