Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
PRESIDEN Joko Widodo menyerukan agar eliminasi penyakit tuberkulosis (TBC) dilakukan secara konsisten dan masif. Upaya-upaya pencegahan dibutuhkan untuk menciptakan Indonesia yang bebas TBC pada 2030.
"Urusan TBC penting sekali, gerakan pengurangan di 2030. Gerakan ini harus konsisten dan masif karena negara kita masih banyak yang mengalami TBC," ucap Jokowi dalam pencanangan Gerakan Maju Bersama Menuju Eliminasi Tuberkulosis 2030, di Cimahi, Jawa Barat, Rabu (29/1).
Presiden menekankan upaya preventif penting dilakukan, selain upaya kuratif. Ia menegaskan pemerintah juga memiliki perhatian tinggi mengenai persoalan kesehatan agar bisa diatasi tuntas dan tidak menjadi beban bagi pembangunan SDM yang bisa berimbas ke perekonomian.
"Betul-betul ini saya titip karena percuma pertumbuhan ekonomi baik tapi TBC-nya tinggi," jelasnya.
Baca juga: Presiden Minta Semua Stakeholder Harus Aktif Eliminasi TBC
Presiden meminta upaya eliminasi TBC dilakukan meluas hingga tingkat komunitas. Ia pun mengajak kader-kader gerakan tersebut dan petugas di tingkat Puskesmas untuk aktif melakukan pencegahan.
Kepala Negara juga menyoroti urusan pencegahan TBC berkaitan dengan faktor-faktor lingkungan. Karena itu, menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat menjadi kewajiban pemerintah baik pusat maupun daerah dan masyarakat.
"Pencegahan lebih baik. Sebaiknya di perkotaan maupun perdesaan membangun rumah-rumah sehat. Itu menjadi kunci," ujar Kepala Negara.
"Menjamin kesehatan masyarakat bukan hanya urusan dokter, Menkes, Dinkes tapi juga urusan Menteri PUPR. Dinas PU harus melihat, bukan hanya mengurusi (pembangunan) jalan. Hal-hal yang tadi saya sampaikan seperti drainase, pengelolaan sampah, dan rumah yang sehat itu sangat penting," pungkas Presiden Joko Widodo.(OL-5)
Ahli jelaskan Pentingnya Pemeriksaan Dahak Pasien TB yang Picu Kekerasan Dokter di RSUD Sekayu
TB merupakan salah satu penyakit yang masih memerlukan atensi atau penanganan khusus di Indonesia. Saat ini Indonesia menempati peringkat kedua dunia.
WAKIL Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini menempati posisi kedua di dunia dalam jumlah kasus Tuberkulosis (Tb), setelah India.
Kementerian Kesehatan menerapkan enam strategi utama, termasuk penguatan promosi dan pencegahan, pemanfaatan teknologi, serta integrasi data dengan rumah sakit dan Puskesmas.
Ekstrak daun pegagan sebagai suplemen pendamping dalam proses pengobatan TB, selain meningkatkan fungsi hati, juga menurunkan biomarker inflamasi serta meningkatkan status gizi pasien.
Indonesia kini menempati posisi kedua dengan jumlah kasus Tuberkulosis terbanyak di dunia, setelah India.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved