Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Sekretaris Kabinet Era SBY Ini Dukung Menhan Investigasi ASABRI

Thomas Harming Suwarta
21/1/2020 09:50
Sekretaris Kabinet Era SBY Ini Dukung Menhan Investigasi ASABRI
Gedung ASABRI di Jakarta.(Facebook @asabriofficial)

SEKRETARIS Kabinet pada periode II pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dipo Alam mendukung langkah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk melakukan investigasi kasus ASABRI yang diduga merugikan keuangan negara triliunan rupiah.

"Nah! Menhan bentuk tim investigasi kasus ASABRI. Lanjutken. Menko Polhukam @mohmahfudmd tak perlu ragu maju-mundur untuk investigasi, itu undur-undur yang melata," kata Dipo melalui cuitan di akun Twitter-nya @dipoalam49, Selasa (21/1).

Sebelumnya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membentuk tim investigasi untuk mengusut dugaan kasus kerugian PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau ASABRI.

Baca juga : Mahfud MD Ungkap Modal ASABRI Turun Rp17 Triliun dalam Setahun

Prabowo menyebut tim itu sudah mulai bekerja untuk menelisik dugaan kerugian dalam perusahaan asuransi wajib bagi prajurit itu. "Asabri sudah kami bentuk tim investigasi. Saya kira penegak hukum juga sudah bertindak," kata Prabowo kemarin.

Prabowo tidak menjelaskan secara rinci soal tim investigasi tersebut. Dia hanya memastikan akan mendukung penegakan hukum. "Kami akan tegakkan hukum," kata Prabowo.

Diketahui kasus ASABRI pertama kali mencuat dari Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud Md. Mahfud mengaku mendengar ada korupsi di tubuh ASABRI dengan nilai kerugian di atas Rp 10 triliun.

Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan yang rilis pada Februari 2017 menaksir potensi kerugian investasi Asabri, yang mengalihkan investasinya dari deposito ke penempatan saham langsung dan reksa dana sejak 2013, bisa mencapai Rp 16 triliun.(OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya