Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PARTAI NasDem lakukan simulasi lima pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Makassar pada pilkada 2020.
Untuk bakal calon wali kota Makassar, yaitu Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto, mantan Wali Kota Makassar periode 2014-2019 yang merupakan kader NasDem, dan Irman Yasin Limpo alias None, Kepala Balibangda Pemprov Sulsel.
Pada posisi wakil, nama yang mencuat adalah Ketua DPC NasDem Makassar, yang saat ini sebagai legislator di DPRD Sulsel, Rachmatika Dewi alias Cicu, Ketua Garda Wanita Malahayati, Indira Chunda Thita Syahrul, dan Taufiqqul Hidayat Ande Latief alias Onasis, seorang pengusha.
Saat dikomfirmasi simulasi tersebut, Ketua DPW NasDem Sulsel, Rusdi Masse enggan banyak bicara terkait Pilwalkot Makassar. Tapi ia tidak membantah simulasi pasangan tersebut.
''Yang jelas, tidak ada yang boleh mengklaim, semuanya sama,'' katanya, Jumat (13/12)
Sejak awal, banyak yang prediksi dua nama yang bisa berpeluang mengendarai Partai NasDem, yaitu Danny Pomanto dan None.
''Danny yang berangkat sebagai kader, kemudian None yang sudah disebut-sebut figur eksternal yang berpeluang," ungkap Sekretaris DPW NasDem Sulsel, Syaharuddin Alrif.
Saat dimintai tanggapannya, None pun mengaku tetap realistis dalam melihat peluang di pilkada Makassar.
"Kalau sekarang harus realistis lihat survei. Saya juga meyakini tidak butuh waktu lama untuk mengimbangi popularitas ataupun elektabilitas yang lainnya. Tetapi, saya optimis lewati mereka," akunya.
Sementara itu, Danny Pomanto sejak awal juga meyakini bakal bisa mendapatkan rekomendasi Partai Nasdem. Mengingat sekarang ini ia adalah kader, meski belum jadi jaminan.
Tapi keyakinan Danny cukup beralasan. Terlebih lagi, dari semua bakal kandidat yang mencuat, hasil survei menyebutkan nama Danny masih teratas dibanding yang lain dengan elektabilitas 38 persen. (OL-11)
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) se-Jawa Barat menangani 131 dugaan pelanggaran pemilu. Jumlah pelanggaran diduga akan terus meningkat menjelang pelaksanaan pemilu 2024.
Kesepakatan koalisi ditandai dengan pembacaan deklarasi dari masing-masing pimpinan parpol.
Tata kelola organisasi partai politik dibenahi melalui aturan dan standar modern. Kaderisasi harus berjalan melalui tahapan secara berkelanjutan, kontrol atas potensi penyimpangan
PRESIDEN Joko Widodo merespons pertanyaan awak media mengenai restu yang diberikan bagi putra bungsunya Kaesang Pangarep, yang disebut-sebut berpotensi maju dalam Pilkada 2024.
KOALISI Indonesia Maju (KIM) sejak awal telah berkomitmen untuk tetap bersatu dalam pilpres dan pilkada. Komitmen ini semakin kuat saat pilpres usai dan berhasil menjadikan Prabowo Subianto
TEMUAN terkait dugaan adanya ribuan petugas pantarlih yang terafiliasi partai politik dinilai akan mendegradasi kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan Pilkada 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved