Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
TOKOH senior Nahdlatul Ulama (NU) Salahuddin Wahid menolak usulan pemilihan presiden tidak langsung atau dikembalikan ke MPR. Kiai yang akrab disapa Gus Sholah itu menegaskan pemilihan presiden melalui MPR akan menjadi kemunduran demokrasi.
"Lebih baik pemilihan tetap langsung bukan melalui MPR. Kalau pemilihan presiden kembali ke MPR, nanti hanya segelintir elite atau oligarki yang menentukan, bukan rakyat," ucap Gus Sholah ditemui di kediamannya di bilangan Jakarta Selatan, kemarin.
Pernyataan itu sekaligus menepis klaim Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj yang menyatakan kiai-kiai NU setuju dengan pemilihan presiden tidak langsung.
Dalam pertemuan antara pimpinan MPR dan jajaran PBNU, Rabu (27/11), Said Aqil menyatakan pihaknya mengusulkan agar pemilihan presiden kembali ke MPR. Alasannya, pemilihan langsung lebih banyak mudarat ketimbang manfaatnya lantaran biaya politik dan gesekan sosial yang tinggi.
Gus Sholah menegaskan usulan itu tidak mewakili keseluruhan tokoh dan kiai NU. Ia juga membeberkan hasil Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Ulama NU pada 2012 lalu yang diklaim Said Aqil merekomendasikan pemilihan via MPR tidak benar adanya.
"Soal Munas 2012 tidak ada membahas pemilihan presiden. Lagi pula kalau yang disampaikan merupakan keputusan PBNU, seharusnya melalui mekanisme muktamar. Mungkin sebagian besar kiai NU juga tidak setuju (pemilihan lewat MPR)," jelas adik mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.
Ia meyakini pemilihan langsung masih lebih banyak manfaatnya ketimbang mudarat. Pemilihan tidak langsung, ujarnya, selain meminggirkan kedaulatan rakyat, juga akan membenamkan tokoh-tokoh potensial yang muncul dari bawah. "Kalau pemilihan tidak langsung mungkin tidak akan muncul lagi tokoh-tokoh seperti Jokowi, Ahok, Ridwan Kamil, Anies Baswedan, dan Khofifah Indar Parawansa," ucapnya.
Soal ongkos politik yang tinggi dan gesekan sosial dalam pemilihan langsung, Gus Sholah menyatakan hal itu lebih disebabkan enggannya partai mereformasi organisasi. Adapun perihal gesekan sosial, dia menyatakan konflik-konflik yang muncul dalam pemilihan langsung tak terlepas dari ulah elite politik.
Sumber: Pasal 27 UUD 1945/Tim Riset MI/Grafis: Duta
Mendegradasi
Guru Besar Hukum Tata Negara Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) Juanda mengatakan evaluasi perlu dilakukan untuk menilai implementasi UUD 1945 hasil amendemen keempat. Namun, memperbaiki bangsa dan negara bisa dengan menyampingkan amendemen UUD 1945. "Itu mengantisipasi masuknya kepentingan sesaat dalam proses perubahan konstitusi, seperi menjadikan MPR sebagai lembaga tertinggi dan itu bisa mendegradasi sistem presidensial," kata Juanda pada diskusi bertajuk Membaca Arah Amendemen UUD 1945, di Jakarta, kemarin.
Senada, PKS menolak wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode karena keluar dari semangat regenerasi pemimpin bangsa.
Amendemen UUD 1945 harus dibatasi, yakni hanya membahas Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
"Dalam demokrasi kekuasaan itu harus diawasi dan dibatasi. Sikap yang sama juga sama terhadap isu mengembalikan pemilihan presiden kepada MPR karena akan mengaburkan sistem presidensial," kata anggota Komisi III DPR Fraksi PKS Nasir Djamil.
Secara terpisah, Ketua Fraksi Partai NasDem untuk MPR, Taufik Basari, menyatakan partainya hingga kini belum memutuskan sikap soal rencana amendemen undang-undang dasar, khususnya yang menyangkut jabatan dan pemilihan presiden. "Kami mendengarkan aspirasi masyarakat," ujar Taufik, kemarin. (Cah/ Dhk/X-4)
ANGGOTA Komisi III DPR RI Fraksi Demokrat, Benny K Harman merespons wacana amendemen UUD 1945. Benny menjelaskan wacana amendemen kelima muncul dari hasil evaluasi oleh badan pengkajian MPR.
MOMENTUM Agustus 2023 perlu diingat sebagai waktu negara ini telah dijalankan selama 21 tahun berdasarkan konstitusi hasil amendemen.
Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan dan rambu-rambu dalam menentukan segala kebijakan dan tindakan penyelenggara negara.
WAKIL Ketua MPR RI Sjarifuddin Hasan mengatakan, saat ini MPR RI sedang menggulirkan sistem perencanaan pembangunan model GBHN
Rektor Unkris Dr.Ir Ayub Muktiono M SIP berpendapat seharusnya ada penataan yang lebih beradab untuk keanggotaan dalam MPR.
Pemilihan presiden secara langsung yang merupakan tonggak pertama reformasi harus tetap dipertahankan.
SETIAP anak bangsa harus mampu mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan untuk menjawab tantangan di masa datang.
PELESTARIAN dan pemanfaatan situs purbakala harus terus dilakukan. Salah satunya untuk mendukung upaya mewujudkan ketersediaan sarana pendidikan yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Transisi energi peralihan dari energi berbasis karbon menuju sumber energi bersih dan terbarukan seperti surya, angin, air, dan geotermal kini dipandang sebagai kebutuhan moral
WAKIL Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan menunggu undangan dari Ketua MPR Ahmad Muzani untuk membahas surat desakan pemakzulan terhadap Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka
WAKIL Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyebut negara ASEAN berperan dalam menjaga stabilitas global.
PERSIAPAN untuk implementasi program Wajib Belajar 13 Tahun harus dilakukan dengan baik dan didukung semua pihak dalam merealisasikannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved