Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
BERDASARKAN penyidikan polisi yang menyebutkan bahwa pelaku aksi penusukan terhadap Menko Polhukam Jenderal Wiranto diduga terpapar radikalisme. Hal tersebut disampaikan pengamat intelijen Generasi Optimis (GO) Indonesia, Tigor Mulo Horas Sinaga di Jakarta, Senin (14/10).
Terkait radikalisme, Horas mengatakan perlunya makin ditingkatkan peran ulama sebagai guru dan teladan dalam upaya mengikis paham radikalisme di Tanah Air.
Menurut Horas, seperti yang disampaikan Wakil Presiden terpilih KH Ma'ruf Amin dalam Haul Akbar di Ponpes Al Ishlahuddiny Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Minggu (11/10). KH Ma’ruf Amin mengataka, ada tiga tanggung jawab yang diemban ulama yakni bidang agama, keumatan, dan kebangsaan atau kenegaraan
“Tanggung jawab pertama dalam bidang keagamaan, agar para ulama selalu menjaga agama dari salah penafsiran yang menyimpang. Ini termasuk meluruskan kesesatan kaum radikal dan intoleran,” kata Horas yang mengutif pernyataan KH Ma’ruf Amin.
Kedua, tanggung jawab keumatan yang meliputi menjaga umat dari akidah-akidah yang salah. Menjaga umat agar kuat secara pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Ketiga, tanggung jawab kebangsaan dan kenegaraan. Ini tanggungjawab yang penting dalam konteks hidup berbangsa, yaitu menjaga negara Indonesia dari ideologi-ideologi lain di luar konsensus nasional.
Horas sangat menyatakan setuju apa yang disampaikan KH Ma'ruf Amin tersebut. Menurut Horas, Baginya Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI adalah harga mati yang tidak bisa ditawar, dan tidak akan ada yang bisa menggantikannya.
"KH Ma'ruf Amin dengan tegas mengatakan bahwa khilafah bukan ditolak tapi memang tertolak sejak dari awal karena tidak sesuai dengan kesepakatan untuk membangun bangsa yang besar dan majemuk oleh para founding fathers negara kita," tegas Horas.
Horas mengimbau semua pemeluk agama untuk saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Ia menegaskan bahwa Indonesia adalah negara plural.
“Tuhan yang menjadikannya demikian. Jadi kita harus saling menghargai. Biarlah kita menjalankan ibadah masing-masing, tanpa menyinggung agama-agama lain, dan marilah kita saling mengasihi sesama anak-anak Ibu Pertiwi Nusantara," ujar Horas. (OL-09)
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
Saat ini kita harus mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat langkah strategis mengatasi radikalisme.
Program berupa pelatihan kewirausahaan berbasis perempuan ini merupakan wujud women empowerement di sisi lingkup yang lebih luas dan berkelompok.
Ida Fauziyah menuturkan, sejak 2017 hingga 2023, pihaknya telah mengalokasikan program dan anggaran untuk bantuan pemerintah melalui pembangunan BLK Komunitas.
Pembangunan BLK Komunitas merupakan bagian penting dari tujuan pemerintah dalam membangun kemandirian dengan meningkatkan SDM.
Total pembayaran manfaat kepada peserta dari seluruh program selama bulan April 2021 sampai April 2022 di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) senilai Rp205,5 miliar
Selain Pemprov Jatim, pemda yang sudah mengintegrasikan pelayanan publiknya secara baik melalu MPP adalah Kabupaten Banyuwangi.
Pemerintah mengakui pendekatan kesejahteraan dalam proses pembangunan di Papua tak akan berjalan apabila kekerasan masih kerap terjadi.
Umar menjelaskan, upacara penutupan bakal menjalankan prosedur dan ketetapan sama seperti saat upacara pembukaan PON XX. Penonton nantinya tetap dibatasi hanya 25%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved