Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
PEGIAT Hak Asasi Manusia dan pengamat sosial-ekonomi Harbrinderjit Singh Dillon meninggal dunia di di RS Siloam Bali, Senin (16/9) karena penyakit komplikasi jantung dan paru- paru.
"Sudah sebulan lalu dirawat di sini, sejak 19 Agustus 2019, karena penyakit komplikasi jantung dan paru-paru," jelas Haryasetyaka Singh Dillon, anak sulung dari HS Dillon seperti dikutip dari Antara.
HS Dillon yang merupakan anak bungsu dari 7 bersaudara itu, meninggalkan seorang istri Drupadi S Harnopidjati, dan tiga orang anak yaitu Haryasetyaka Singh Dillon, Mahawira Singh Dillon, dan Mahareksha Singh Dillon.
Selama hidupnya, HS Dillon pernah mengabdi sebagai tokoh Indonesia di bidang HAM dan sosial ekonomi.
Baca juga : Adrie Subono tidak Keberatan Warga Swafoto di Makam Habibie
Ia pernah menjabat sebagai direktur kemitraan bagi pembaruan tata pemerintahan. Sebelumnya, juga pernah menjadi utusan khusus kepresidenan urusan penanggulangan kemiskinan
Dillon juga pernah meraih penghargaan Global Award dari Priyadarshni Academy, India sebagai orang keturunan India di luar negaranya yang memberikan kontribusi di negara yang ditinggalinya.
Haryasetyaka enjelaskan jenazah ayahnya malam ini disemayamkan di RSAD Udayana Denpasar.
"Rencana akan dikremasi di krematorium di Mumbul, Nusa Dua besok pukul 14.00 Wita siang, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Tabanan," pungkasnya. (Ant/Ol-7)
Contoh termudah memahami personalisasi konten, adalah tawaran konten yang tersaji di media digital. Di platform tersebut preferensi disesuaikan kepada tiap-tiap khalayak.
PERNYATAAN Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, yang menyebut tidak ada bukti kekerasan seksual dalam Peristiwa Mei 1998 membuat kegaduhan di Indonesia.
Ia menilai biro tersebut penting karena hukum dan HAM saling berkaitan dalam pemerintahan dan pelayanan publik.
DIREKTUR Eksekutif Amnesty Internasional Usman Hamid mengatakan jelang peringatan 27 tahun reformasi, kebebasan sipil dan penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) semakin mundur.
PROGRAM mainstreaming hak asasi manusia (HAM) atau pengarusutamaan HAM disebut krusial untuk diimplementasikan di semua kalangan masyarakat, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN).
Selain itu, Pigai juga menyoroti pentingnya penanganan kasus narkotika kepada para pemakai yang harus berlandaskan pada HAM. Menurutnya, selama 3 tahun terakhir hal tersebut semakin membaik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved