Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
SEJUMLAH kandidat mulai terang-terangan mencalonkan diri sebagai Bupati Bandung. Salah satu kandidat tersebut yakni Yena Iskandar Ma'soem.
Ia resmi mendaftarkan diri melalui PDI Perjuangan sebagai kandidat Bupati Bandung pada 9 September lalu. Yena bahkan sudah mengaku mendapat dukungan dari dari Generasi Optimis (GO) Indonesia.
Ketua Umum GO Indonesia, Jeni Widianingrum tidak menampik pihaknya mendukung Yena. Hal itu karena mereka tertarik dengan program-programnya.
Baca juga: Koalisi Gemuk Hadapi PKS di Pilkada Kota Depok 2020
GO Indonesia, kata dia memang giat mencari orang-orang yang berpotensi memimpin daerah.
PascaPilpres 2019 lalu, menurut GO Indonesia, banyak nama yang muncul sebagai kandidat pemimpin di berbagai daerah. GO Indonesia sendiri dalam dua bulan terakhir telah merilis nama-nama yang mencuat di media massa.
Setelah mendukung Dhimas Anugrah untuk maju di Pilkada Surabaya pada 2020 dan Veronica Tan untuk maju ke Pilkada Medan pada 2020, organisasi yang dipimpin oleh Jeni Widianingrum itu menyatakan dukungannya kepada Yena Iskandar Ma'soem untuk maju di Pilkada Bandung 2020.
GO Indonesia menyatakan bahwa sosok Yena memiliki DNA yang sama dengan GO Indonesia dan sejalan dengan apa yang diperjuangkan oleh organisasi yang berhasil membuat KPAI mencabut surat pemberhentian audisi bakat pebulutangkis muda PB Djarum tersebut.
Yena, menurut Jeni, sejalan dengan GO Indonesia memiliki prinsip dan cita-cita mewujudkan Indonesia Satu, Indonesia Maju, dan Indonesia Raya.
"Kami melihat adanya potensi pada Bu Yena. Beliau adalah tokoh masyarakat yang berintegritas tinggi, tidak mempunyai rekam jejak buruk, dan yang terpenting adalah mempunyai keinginan yang tinggi untuk mengubah Kabupaten Bandung menjadi lebih baik," kata Ketua Umum GO Indonesia Jeni Widianingrum di Bandung Jumat (13/9).
Jeni menambahkan, pihak GO Indonesia menginginkan perubahan di Kabupaten Bandung, baik infrastruktur hingga masalah kesejahteraan, pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Dewan Pembina GO Indonesia Tigor Haposan mengatakan, ada "selling point" di dalam diri Yena. "Yena merupakan putri keluarga Ma'soem yang sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat Kabupaten Bandung dan telah berbuat banyak untuk masyarakat," kata Tigor Haposan.
Senada dengan Jeni dan Tigor, Sekretaris Jendral GO Indonesia optimistis PDIP dan Partai Gerindra akan sependapat dengan GO Indonesia. (Ant/A-3)
Kelima isu tersebut juga menjadi akar berbagai pelanggaran etik penyelenggara pemilu.
pemilu nasional dan lokal dipisah, , siapa yang bakal memimpin daerah setelah masa jabatan kepala daerah Pilkada 2024 berakhir?
MAHKAMAH Konstitusi (MK) memutuskan bahwa mulai tahun 2029, pemilihan umum (pemilu) di Indonesia harus diselenggarakan secara terpisah antara pemilu nasional dan pemilu daerah.
Keputusan MK terkait PHPU kepala daerah pasca-PSU semestinya bisa memberikan kepastian hukum dan terwujudnya ketertiban di daerah.
Ketua KPU Mochammad Afifuddin mengusulkan agar ke depannya anggaran penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
DIREKTUR DEEP Indonesia, Neni Nur Hayati menilai Bawaslu tidak serius dalam menangani proses penanganan politik uang saat PSU Pilkada Barito Utara
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved