Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dituding Lakukan Provokasi, Veronica Koman Bela Diri

Thomas Harming Suwarta
05/9/2019 09:04
Dituding Lakukan Provokasi, Veronica Koman Bela Diri
Kepolisian Daerah Jawa Timur telah menetapkan Veronica Koman sebagai tersangka(Dok.MI)

KEPOLISIAN Daerah Jawa Timur telah menetapkan Veronica Koman sebagai tersangka. Berdasarkan video yang berkembang di media sosial, Vero, sapaan Venorika, diduga melakukan provokasi atas kasus rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.

Alumni Ilmu Hukum Universitas Pelita Harapan tersebut dituduh menyebarkan provokasi melalui postingan di akun Twitter-nya. Kini polisi tengah memburu dia dengan meminta kerja sama Interpol karena diduga sedang berada di luar negeri.

Jauh sebelum ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian, Veronica Koman sudah banyak mendapat tudingan melakukan provokasi melalui postingan-postingan dia di akun Twitter-nya @VeronikaKoman.

Melalui salah satu postingannya pada 20 Agustus 2019 lalu di tengah meluasnya aksi protes masyarakat Papua, Vero yang sejak 2014 aktif melakukan advokasi terhadap aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB).

Di sisi lain, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso telah menyatakan bahwa KNPB dituduh berada di balik kerusuhan di Papua. Terkait postingan video tentang pidato, Vero membantah telah melakukan provokasi atas isu di Papua.

"Kalau saya memang berniat melakukan provokasi. Saya Bisa. Dokumentasi yang saya terima jauh lebih banyak dari yang saya posting. Tapi saya filter mana yang perlu diketahui demi kepentingan publik. Sudah terlalu lama pemerintah menutupi apa yang terjadi di Papua," cuit Veronica melalui akun Twitter-nya.

Dalam wawancara sebelumnya dengan media asal Inggris The Guardian keterlibatan dia dalam isu-isu Papua karena ada distorsi informasi atas masalah yang selama ini terjadi di Papua. Kata dia masyarkat Indonesia banyak mendapat informasi yang keliru tentang Papua dan karena itu salah juga dalam penanganannya.

“Itulah mengapa saya mengerti cara berpikir orang Indonesia - saya adalah salah satunya. Kami di Jakarta tidak mendengar tentang pelanggaran HAM," kata Veronica dalam artikel berjudul berjudul 'It opened my eyes’: the Indonesian woman fighting for West Papuan rights' yang tayang pada 28 April 2019. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya