Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMBANGUNAN Bandara Internasional Yogyakarta disebut-sebut sebagai pembangunan bandara tercepat yang pernah dilaksanakan di Indonesia.
Selain karena kerja keras dan komitmen yang selalu dipegang teguh Angkasa Pura I selaku pengelola lapangan terbang tersebut, beberapa pihak di luar itu jaga memainkan peran yang sama pentingnya.
Salah satunya adalah Tim Pengawal Pengaman Pemerintah dan Pembangunan (TP4) Kejaksaan Agung Republik Indonesia.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi menyebut, TP4 sangat membantu kelancaran pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta hingga akhirnya infrastruktur tersebut bisa selesai lebih cepat dari yang diharapkan.
Dari target pengerjaan 24 bulan, bandara yang terletak di Kulon Progo itu bisa rampung hanya dalam 17 bulan.
"TP4 membantu kami dalam banyak hal. Mulai dari sisi administrasi. Ketika ada masalah legal, kami langsung konsul untuk mencari solusi dan mereka selalu bisa memberikan masukan yang baik," ujar Faik kepada Media Indonesia, Jumat (30/8).
Baca juga: TP4 Solusi Pengamanan Proyek Strategis Nasional
TP4 juga melakukan pengawalan dari sisi pengerjaan proyek secara langsung. Faik mengatakan, mereka selalu memastikan bahwa konstruksi yang dikerjakan sesuai dengan spesifikasi yang tertuang dalam kontrak.
"Jadi ini bukan hanya soal cepat. Kualitas konstruksi juga diawasi dengan ketat," sambungnya.
Sedianya, tidak hanya Bandara Internasional Yogyakarta yang terbantu oleh hadirnya TP4. Proyek-proyek lain yang dikelola AP I seperti pengembangan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar juga berjalan dengan lebih baik karena pengawasan yang dilakukan TP4.
"Pembangunan terminal di Bandara Ahmad Yani Semarang juga bisa selesai dalam 11 bulan, padahal target kami 18 bulan. Kami mengapresiasi Kejagung yang selama ini mendukung kelancaran pembangunan nasional dengan mengawal proses pelaksanaan pembangunan oleh AP I," tandasnya.
Faik mengungkapkan keterlibatan TP4 dalam pembangunan infrastruktur juga telah mengubah iklim investasi di Indonesia. Dulu, badan usaha terutama milik negara merasa khawatir untuk menanamkan investasi di sektor infrastruktur. "Kami takut ada kesalahan yang akhirnya berujung pada masalah hukum. Akhirnya banyak dari kami yang menahan diri," ucapnya.
Namun, dengan pengawalan tim dari Kejaksaan Agung, pelaku usaha tidak lagi khawatir karena seluruh proses diawasi dengan seksama.
Ia menyebut, realisasi investasi AP I melonjak drastis sejak TP4 terjun mengawasi proyek ibfrastruktur. Pada 2018, investasi perseroan mencapai Rp12 triliun pada 2018 dan ditargetkan tumbuh lagi hingga Rp17,5 triliun pada tahun ini.
"Jumlah itu jauh dari periode 2014-2017 yang rata-rata per tahun hanya Rp3,6 triliun," papar Faik.
Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta sendiri menelan biaya sekitar Rp9 triliun dengan kontrak tahun jamak. Bandara tersebut dibangun untuk mengakomodir jumlah penumpang pesawat terbang yang melalui Yogyakarta yang mencapai 8,4 juta orang di 2018.
Sementara, kapasitas tampung bandara eksisting Adisutjipto hanya mampu menampung 1,8 juta penumpang per tahun. "Jadi sangat tidak nyaman dari sisi pelayanan. Pesawat juga sering ditahan di atas dan itu sangat memengaruhi keamanan," ucapnya.
Kini, Yogyakarta yang merupakan salah satu provinsi dengan beragam destinasi wisata memiliki bandara yang jauh lebih mumpuni dengan kapasitas tampung hingga 14 juta penumpang per tahun.
Bandara Internasional Yogyakarta juga bisa disinggahi pesawat berbadan besar seperti Boeing 777. "Ketika bandara di Yogyakarta lack of capacity saja, pertumbuhan penumpang bisa sapai 7,7% per tahun. Kami yakin, dengan bandara yang jauh lebih besar, pertumbuhan bisa lebih tinggi lagi," tandasnya. (OL-8)
Tentunya kita harus menghormati keputusan tersebut, saya tahu keputusan ini membuat masyarakat kecewa. Saya pun sama juga merasakan hal itu kecewa dan sedih.
DI penghujung masa jabatan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, intensitas kesibukan semakin tinggi. Selain perhelatan olahraga, yakni Asian Games dan Asian Para Games, ada juga peristiwa bencana alam di NTB dan Sulawesi Tengah. Dalam waktu yang bersamaan, Indonesia juga harus menggelar pertemuan akbar, Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, beberapa waktu lalu.
PEMERINTAHAN Joko Widodo-Jusuf Kalla memasuki empat tahun pada 20 Oktober. Dengan berbagai dinamika, pasangan itu berhasil menampilkan duet yang solid. Sejumlah keberhasilan dicapai, tetapi masih ada sejumlah kekurangan yang harus diperbaiki dalam tujuh bulan sisa masa jabatan pemerintahan mereka.
Tidak mudah mengembalikan kepercayaan publik. Untuk mengembalikan kepercayaan publik, kami harus berusaha meningkatkan performa dan kinerja dengan memperbaiki kultur. Namun, ini semua sangat tergantung pada perbaikan kultur, budaya, sikap, perilaku, maupun kinerja untuk bisa berkerja dengan baik.
Data menunjukkan bahwa pada 2016, 2017, dan 2018 ini tidak ada lagi polusi asap secara besar-besaran, apalagi asap yang sampai ke luar negeri.
Beberapa langkah yang telah dilakukan oleh KLHK dalam mengendalian pencemaran lingkungan ialah. Pertama pencemaran sungai. Pengendalian pencemaran sungai dilakukan melalui kegiatan kali bersih di 15 DAS prioritas
Kenapa mereka berani mengusutnya? Apakah memang penegak hukum sudah kembali ke jalur yang semestinya dalam menegakkan hukum.
PRESIDEN Joko Widodo memasuki 2022 dengan kepercayaan tinggi.
Sentra Gakkumdu juga diminta tidak hanya berfokus pada penindakan tindak pidana Pilkada, tetapi juga mengantisipasi pencegahan kecurangan Pilkada 2024
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin memperingatkan anggotanya yang tidak menjaga netralitasnya dalam penyelenggaraan Pilkada 2024.
KEBIJAKAN menunda proses hukum yang dilakukan Kejaksaan Agung terhadap calon kepala daerah peserta Pilkada 2024 dinilai politis.
KEJAKSAAN Agung menunda proses hukum calon kepala daerah (cakada) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved