Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KOMISIONER Komisi Pemilihan Umum (KPU) Evi Novida Ginting Manik mengungkapkan pihaknya masih memastikan dokumen terkait pemilu yang ikut terbakar saat Kantor KPU Provinsi Papua dilalap si jago merah pada Jumat (30/8) dini hari saat aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh di Kota Jayapura hingga hari ini.
"Kami akan cek dulu, memastikan apa saja yang terbakar," terang Evi saat dikonfirmasi, Jumat (30/8).
Menyikapi hal tersebut, Evi menuturkan pihaknya akan segera mendirikan kantor KPU Provinsi Papua sementara. Untuk itu, ia meminta agar pihak KPU Papua menginventarisir terlebih dahulu sejumlah kerusakan yang diakibatkan insiden kebakaran tersebut.
Hasil inventarisir tersebut, lanjut Evi, akan menjadi rujukan dalam menyusun anggaran dana untuk mendirikan kantor KPU Papua sementara dan membangun kembali kantor lama yang rusak.
"Meminta KPU Papua inventarisir apa saja kerusakannya dan mengirim tim, serta menghitung kebutuhan dana darurat untuk menempatkan kantor sementara KPU Papua dan membangun kembali kantor KPU Papua," terang Evi.
Baca juga: Presiden Segera Bertemu Tokoh Papua
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua Adam Arisoy membenarkan insiden terbakarnya Kantor KPU Provinsi Papua Jumat (30/8) dini hari, saat aksi anarkistis unjuk rasa di Papua yang memanas di Kota Jayapura hingga hari ini.
"Ya, benar. Kantor KPU Papua sudah dibakar jam 4 subuh tadi. Dan semua dokumen penetapan caleg semua sudah terbakar habis," ujar Adam saat dikonfiramsi, Jumat (30/8).
Adam mengungkapkan insiden terbakarnya Kantor KPU Papua diakibatkan massa aksi yang bertahan dan bermalam di Kantor Gubernur Papua, yang mana letaknya berdekatan dengan kantor KPU Papua.
"Informasi yang saya dapat mereka cuma demo damai tapi tidak tahu kenapa sampai mereka bertahan di kantor Gubernur," ungkapnya.
Ia pun mengakui adanya sejumlah dokumen terkait seperti dokumen menyangkut calon legisltaif (caleg) DPRD Provinsi Papua terpilih hingga Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang ikut hagus terbakar dalam insiden tersebut.
Untuk itu, saat ini pihaknya masih berusaha untuk menyisir sejumlah dokumen yang ikut terbakar dan juga yang masih dapat diselamatkan.
"Kami buat laporan ke pimpinan kesekretariatan KPU RI. Itu langkah yang kami lakukan. Karena yang jelas semua dokumen sudah enggak ada lagi. Kami nanti akan coba cek apakah masih ada kopian atau scan yang bisa dipakai atau semua dalam bentuk sudah habis terbakar," tukasnya.
Adapun saat dikonfirmasi terkait jatuhnya korban jiwa dalam aksi massa yang berakhir ricuh tersebut, Adam membenarkannya. Ia pun mengaku akses informasi di Papua hingga saat ini masih tertutup.
"Pasti ada tapi belum terbuka, masih tertutup informasi di Papua, ada kebakaran, ada yang terluka," imbuhnya. (OL-4)
Masyarakat Papua Barat mendatangi kantor KPK dan Kejagung untuk melakukan klarifikasi dan memberikan informasi hasil investigasi terkait Gubernur Papua Barat Dominggus Madacan.
BENCANA tanah longsor dan banjir bandang Pegunungan Arfak, tepatnya di Kampung Jim, Distrik Catubouw, Papua Barat menelan belasan korban jiwa.
Jumlah keseluruhan korban dalam peristiwa itu sebanyak 24 orang, terdiri atas lima orang selamat, 16 korban meninggal dunia, sedangkan tiga korban lainnya belum berhasil ditemukan.
Brimob melakukan pencarian Iptu Tomi Samuel Marbun, anggota yang dilaporkan hilang sejak 18 Desember 2024 di kawasan Kali Rawa, Distrik Moskona, Kabupaten Teluk Bintuni.
Buku Cahaya Fajar dari Balik Gunung Mbaham mengupas perjalanan kepemimpinan Ali Baham Temongmere (ABT), pejabat Papua Barat yang mengedepankan pembangunan berbasis budaya.
SETIDAKNYA 12 ribu pelajar di Manokwari, Papua Barat, sudah mendapatkan makan siang gratis (MBG). Selurhnya merupakan pelajar dari tingkat TK hingga SMA di wilayah perkotaan Manokwari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved