Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengaku miris dengan kerugian yang dialami Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Ia mengatakan selama lima tahun terakhir, menemukan 70% dari seluruh PDAM di Indonesia mengalami kerugian.
"Saya selama lima tahun kurang satu bulan itu sudah menemukan hampir 70% BUMD di seluruh Indonesia rugi, yaitu air minum PDAM," kata Tjahjo ketika Rapat Koordinasi Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah Tahun 2019 di Hotel Grand Paragon, Jakarta, Rabu (28/8).
Tjahjo mengatakan kerugian tersebut membuat PDAM terancam gulung tikar. Pemerintah pusat pun harus mengucurkan dana agar PDAM bisa kembali menjalankan aktivitasnya menyalurkan air bersih ke masyarakat.
"Kami melapor ke presiden, melapor ke Menteri Keuangan juga, ini kalau enggak disubsidi oleh pemerintah pusat collapse, karena rugi semua, bahkan hampir Rp5 triliun kita menyubsidi 70% PDAM seluruh Indonesia yang rugi," ungkapnya.
Baca juga: PDAM Klaten Imbau Masyarakat Bijaksana Gunakan Air
Tjahjo mengatakan agar PDAM dan BUMD lain tidak mengalami kerugian dan terancam bangkrut, perlu adanya pengawasan terkait kinerja para jajaran. Tjahjo mengaku pihaknya telah menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk lakukan pengawasan terhadap kinerja yang diduga menyimpang dan merugikan perusahaan.
"Fungsi pencegahannya, fungsi pengawasannya dengan KPK secara terpadu ini mudah-mudahan ke depan untung. Namanya BUMD harus untung. Kalau rugi, ya, dihapuskan saja," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengingatkan pengelola BUMD harus menjunjung tinggi integritas dalam mengelola perusahaan daerah. Ia mengatakan BUMD jangan menjadi lahan untuk terjadinya praktik korupsi.
“Kita mesti terbuka, jangan lagi ada KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) dalam rekrutmen SDM. Jangan sampai BUMD nya rugi terus, pengelolanya kurang kapabel, tapi masih saja dipertahankan,” kata Saut.
Selain itu, Saut meminta seluruh pemangku kepentingan juga saling bersinergi dalam mengelola BUMD. Ia mewanti-wanti seluruh pengelola perlu untuk mengingat BUMD bukan sebagai sarana untuk menghabiskan uang negara.
“KPK masih terus akan bersinergi ke depan. Kita hanya akan bisa menang kalau kita bisa bersaing, tapi dibalik itu semua, kita harus bisa bersinergi dan bekerja sama. Ingat, kita ada untuk menyejahterakan rakyat, bukan untuk menghabiskan APBD,” pungkasnya.(OL-5)
Menurut Bahtiar, partai politik merupakan salah satu pilar utama demokrasi sehingga negara perlu berkomitmen dalam mendukung operasional partai secara berkelanjutan.
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar mengatakan, pihaknya akan mendalami substansi putusan tersebut sambil melakukan pembahasan secara internal.
KETUA MPR Ahmad Muzani meminta menteri Kabinet Merah Putih terlebih dahulu membuat kajian yang komprehensif dalam mengeluarkan kebijakan agar tidak membebani Presiden Prabowo Subianto.
Anggaran semuanya berasal dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), terkecuali biaya perjalanan dibebankan pada para kepala daerah.
Retret kepala daerah gelombang kedua di IPDN ini untuk mengukuhkan persatuan sebagai satu bangsa.
Wamendagri mengungkapkan pembatasan waktu makan tersebut diterapkan sebagai bagian dari kedisiplinan dalam rangkaian retret yang diikuti 86 kepala daerah
Selain pembangunan pipa jaringan distribusi utama, sambung Olik, manajemen PDAM Tirta Asasta juga memastikan menjelang Lebaran stok air bersih bagi pelanggannya terjaga.
Upaya mewujudkan target pemenuhan layanan air bersih perlu mempertimbangkan aspek pembiayaan dan investasi yang tidak murah.
Butuh komitmen kuat dari pemerintah untuk meningkatkan akses masyarakat pada air layak pakai dan air layak minum
Prioritas penyambungan pipa air bersih ini ditujukan pada daerah krisis air bersih atau pada wilayah yang tak dimungkinkan lagi untuk penggunaan air tanah.
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta tengah mempercepat penyediaan air bersih dan air minum perpipaan 100% pada 2030.
PERUSAHAAN Daerah Air Minum (PDAM) Wae Mbeliling di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki piutang terhadap pelanggannya mencapai Rp2,66 miliar per juni 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved