Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Jakarta Bangun Pipa Air Bersih Sepanjang 7000 Kilometer

Mohamad Farhan Zhuhri
02/8/2024 14:52
Jakarta Bangun Pipa Air Bersih Sepanjang 7000 Kilometer
Pekerja Perumda Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya menggali tanah untuk jaringan pipa air bersih di lingkungan RW 01, Kamal Muara, Jakarta(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memasang pipa galian bawah tanah dengan total panjang 7 ribu kilometer. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan hal itu dilakukan demi meningkatkan cakupan air bersih di Jakarta.

"7.000 kilometer se-Jakarta, itu kan sampai ke perumahan, jaringan, sampai ke Kampung Muara sampai ke Cilincing, sampai Kapuk, ada yang pipa primer, pipa sekunder," kata Heru di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, hari ini.

Lebih lanjut, pemasangan pipa dilakukan secara bertahap. Prioritas penyambungan pipa air bersih ini ditujukan pada daerah krisis air bersih atau pada wilayah yang tak dimungkinkan lagi untuk penggunaan air tanah.

Baca juga : Heru Optimistis 100% Warga Jakarta Terlayani Air Bersih Pada 2030

"Misalnya bertahap, kondisi yang sangat diperlukan adalah aliran dari Jakarta Timur, lintasnya ke barat ya, timur-selatan-barat. Ini dari timur karena kan salah satu bahan bakunya timur (seperti) timur-utara-barat, timur-selatan-barat," urai Heru.

Sebelumnya juga menjelaskan alasan pemerintah perlu segera melaksanakan pekerjaan galian terhadap jaringan pipa. Dikhawatirkan, permukaan tanah Jakarta akan semakin menurun akibat penggunaan air tanah terus-menerus.

Menurut Heru, krisis air bersih juga akan meluas jika masyarakat tidak mendapatkan akses layanan air bersih perpipaan. Mengingat, cakupan layanan air bersih BUMD PAM Jaya saat ini masih masih 65,85 persen.

Baca juga : Berubah Rencana, Heru Budi Hartono akan Angkat 4000 Guru Honorer Jadi KKI

Ditambah lagi, tingkat kehilangan air dalam jaringan air bersih perpipaan atau nonrevenue water (NRW) di DKI Jakarta saat ini masih tinggi, yakni pada angka 45 persen.

Sehingga, penggantian pipa baru dari pipa eksisting yang usianya sudah tua juga penting dilakukan agar tak lagi terjadi kebocoran air yang mengalir ke tempat tinggal masyarakat, selain penambahan jaringan baru.

"Kami harus berbenah. Jika, tidak maka (tahun) 2036 DKI akan rawan terhadap air bersih," ungkap Heru. (P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya