Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Jokowi Disarankan Pilih Calon Menteri yang Pancasilais

Mediaindonesia.com
10/8/2019 12:27
Jokowi Disarankan Pilih Calon Menteri yang Pancasilais
Presiden RI Joko Widodo(MI/Ramdani)

PENGAMAT politik Maksimus Ramses Lalongkoe menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memilih calon menteri yang memiliki karakter kuat dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta memiliki jiwa Pancasilais.

Sebab, tantangan bangsa Indonesia ke depan bukan saja terkait persaingan ekonomi global tapi juga keutuhan bangsa. Apalagi, belakangan ini mulai banyak pihak-pihak yang terpapar radikalisme baik masyarakat biasa maupun orang-orang dalam pemerintahan.

"Saya kira tidak ada pilihan lain selain pak Jokowi memilih para calon menteri dalam periode kedua ini orang-orang yang punya karakter kuat dalam menjaga keutuhan NKRI serta dia memiliki jiwa Pancasilais. Tantangan bangsa Indonesia ke depannya bukan saja soal persaingan ekonomi global tapi juga terkait persoalan keutuhan bangsa, apalagi kan belakangan ini mulai banyak pihak-pihak yang terpapar radikalisme baik masyarakat biasa maupun orang-orang yang ada dalam pemerintahan," kata Ramses di Jakarta, Sabtu (10/8).

Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia ini, Presiden Jokowi memiliki kewenangan penuh dalam menentukan calon Menteri harus benar-benar teliti dan mencari tahu latar belakang serta pemikiran para calon menteri tersebut.

"Sehingga ketika dipilih menjadi menteri, dia terus menggelorakan semangat Pancasila kepada bawahannya dalam rangka mencegah berkembangnya paham radikalisme," ujar Ramses.

Baca juga: Pengamat: Ada Simbiosis Mutualisme Dalam Hubungan Mega-Prabowo

Seperti diketahui, pengaruh radikalisme belakangan ini sudah merasuki lingkungan pemerintahan, baik kementerian, lembaga maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN), melalui ceramah di masjid-masjid. Paparan radikalisme yang masuk ke masjid-masjid di pemerintah bahkan sudah dalam kategori ekstrem.

Sesuai data Badan Intelijen Negara (BIN) sebelumnya, terungkap ada 41 dari 100 masjid di lingkungan kementerian, lembaga serta BUMN, yang terindikasi terpapar radikalisme. Data ini merupakan hasil survei yang dilakukan oleh P3M Nahdlatul Ulama.

"Hasilnya disampaikan kepada BIN sebagai peringatan dini dan ditindaklanjuti dengan pendalaman dan penelitian lanjutan oleh BIN," kata Kasubdit di Direktorat 83 BIN Arief Tugiman dalam diskusi Peran Ormas Islam dalam NKRI, di Kantor Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) Jakarta, November 2018.(RO/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik